Jakarta, CNN Indonesia -- Helikopter yang membawa
Kobe Bryant dan delapan korban tewas lainnya disebut mendapat izin khusus terbang dalam cuaca berkabut.
Menurut rekaman audio antara pilot helikopter dan pemandu lalu lintas udara (ATC) di Bandara Burbank, helikopter diberi izin peraturan penerbangan visual khusus yang memungkinkan pilot melanjutkan penerbangan dalam situasi yang berkabut seperti yang terjadi di California Selatan pada saat kecelakaan.
Pilot Ara Zobayan meminta izin kepada ATC ketika sedang berputar di dekat Burbank. Pada saat kecelakaan kondisi cuaca memang lebih buruk daripada situasi normal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sersan Yvette Tuning, komandan pengawasan Divisi Dukungan Udara Departemen Kepolisian Los Angeles pada hari kecelakaan, mengatakan sebagian besar lembah Los Angeles sangat berkabut.
 Lokasi tempat jatuh helikopter yang ditumpangi Kobe Bryant. (AP Photo/Mark J. Terrill) |
Sebelum kehilangan kontak, pilot juga sempat meminta ATC untuk melacak penerbangan dan berada dalam kontak reguler.
Dalam rekaman suara juga terekam pihak ATC memperingatkan pilot lantaran terbang terlalu rendah dan tidak dapat terpantau dalam radar ATC.
[Gambas:Video CNN]Dikutip dari
NY Times, keputusan pilot kemungkinan akan menjadi fokus investigasi penyebab kecelakaan.
Pada pukul 09.40 pagi, helikopter dilaporkan berusaha naik ke ketinggian 600 meter di atas permukaan laut. Helikopter kemudian kembali menukik pada ketinggian 426 meter dan terjatuh ke sisi perbukitan.
Selain Kobe dan putrinya, Gianna Maria-Onore, serta pilot Zobayan, terdapat tujuh korban lain yakni pelatih bisbol John Altobelli dan istrinya Keri serta sang anak Alyssa. Terdapat pula pelatih bola basket Christina Mauser, serta sepasang ibu dan anak Sarah dan Payton Chester.
[Gambas:Video CNN] (nva)