Jakarta, CNN Indonesia -- Penyelenggaraan
Formula E Jakarta 2020 yang sedang menjadi polemik karena dilarang menggunakan area Monumen Nasional (Monas) memiliki sejumlah fakta menarik.
Setneg melarang Pemprov DKI menggelar Formula E Jakarta di area dalam Monas karena di wilayah tersebut terdapat cagar budaya. Izin yang diberikan Setneg hanya di luar kawasan Monas.
Pemprov DKI sendiri diberitakan mengucurkan anggaran sebesar Rp1,3 triliun untuk penyelenggaraan Formula E Jakarta. Sebanyak Rp360 miliar untuk
commitment fee dan Rp934 miliar untuk biaya penyelenggaraan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut lima fakta penting soal Formula E Jakarta:
1. Sebanyak 24 mobil dan pebalap dari 12 tim akan berpartisipasi dalam Formula E Jakarta yang rencananya digelar pada 6 Juni 2020.
 Ilustrasi Formula E. (KENZO TRIBOUILLARD / AFP) |
2. Formula E Jakarta merupakan seri keenam dari Formula E musim 2019/2020 setelah Diriyah (Arab Saudi), Santiago (Chile), Mexico City (Meksiko), Marrakesh (Maroko), Sanya (China), Roma (Italia), Paris (Prancis), dan Seoul (Korea Selatan). Formula E Sanya di China dibatalkan karena wabah virus Corona.
[Gambas:Video CNN]3. Formula E Jakarta akan menggunakan sirkuit di sekitaran Monumen Nasional (Monas) dengan panjang lintasan mencapai 2,4 kilometer dan 13 tikungan berdasarkan akun resmi Instagram Formula E Jakarta,
jakarta_eprix.
4. PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pihak yang berperan dalam pembangunan infrastruktur Formula E Jakarta menyebut biaya untuk sirkuit dan prasarana lain mencapai Rp300 hingga Rp350 miliar.
5. Formula E Jakarta merupakan seri debutan di ajang balap mobil listrik seperti Seoul di Korea Selatan. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kontrak menggelar Formula E Jakarta berdurasi lima tahun.
(sry/har)