Bos Yamaha: Aneh jika Rossi dan Lorenzo Setim Lagi di MotoGP

CNN Indonesia
Selasa, 11 Feb 2020 07:40 WIB
Bos Yamaha, Lin Jarvis, merasa aneh jika melihat Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo kembali satu tim sebagai pebalap MotoGP.
Bos Yamaha, Lin Jarvis, merasa aneh melihat Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo bakal satu tim lagi sebagai pebalap. (KARIM JAAFAR / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bos Yamaha, Lin Jarvis, merasa aneh jika melihat Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo kembali satu tim sebagai pebalap MotoGP.

Lorenzo membuat keputusan yang cukup mengejutkan setelah pensiun dengan kembali ke Yamaha sebagai pebalap tes di MotoGP 2020. Kini dia kembali satu tim bersama Rossi meski memiliki peran yang berbeda.

Meski demikian, spekulasi mencuat bahwa kedua pebalap itu berpeluang berada satu tim di tim satelit Yamaha, Petronas Yamaha SRT, di MotoGP 2021.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Posisi Rossi sendiri bakal digeser pebalap Petronas, Fabio Quartararo, pada MotoGP 2021. Spekulasi menyebutkan, The Doctor berpeluang bakal masuk Petronas.

Jorge Lorenzo saat hari melakoni hari terakhir tes pramusim. (Jorge Lorenzo saat hari melakoni hari terakhir tes pramusim. (MOHD RASFAN / AFP)
Lin Jarvis pun ikut menanggapi soal rumor yang menyebutkan Rossi dan Lorenzo berpeluang kembali menjadi rekan setim untuk MotoGP 2021. Apabila ini terjadi, Franco Morbidelli pun akan terdepak dari Petronas.

"Valentino [Rossi] pergi dan jika Morbidelli bertahan, jelas sekali tak ada tempat [untuk Rossi dan Lorenzo satu tim]. Namun, selalu ada kemungkinan bahwa Franco [Morbidelli] bisa saja pindah ke tim pabrikan lain."

"Melihat Valentino [Rossi] dan Jorge [Lorenzo] kembali menjadi rekan satu tim bakal sangat aneh. Secara pribadi saya tidak yakin hal itu bisa terwujud," ujar Jarvis dikutip dari AS.

Bos Yamaha: Aneh jika Rossi dan Lorenzo Setim Lagi di MotoGP
Dia menilai memang bakal ada keseruan yang terjadi apabila Rossi dan Lorenzo kembali satu tim sebagai pebalap.

"Jika mereka berada dalam tim yang sama, bersaing untuk tujuan yang sama, tentu bakal terjadi kompetisi. Namun, mereka bakal saling respek sebagai pebalap."

"Tentu saja saya amat menyukai situasi itu karena juga saya sering menyaksikan kesulitan dan konflik yang dialami di antara kedua pebalap tersebut," terang Jarvis. (bac/jun)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER