Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora)
Zainuddin Amali khawatir bentrok antara suporter
Persebaya Surabaya dan
Arema FC bisa berdampak pada gelaran
Piala Dunia U-20 2021. Oleh karena itu, Zainudin meminta semua pihak mencari cara agar gesekan antarsuporter tidak terjadi lagi di masa depan.
Menpora yang juga politikus Partai Golkar itu mengatakan PSSI, klub, pemerintah daerah maupun pemerintah pusat harus dapat menyelesaikan persoalan suporter ini.
Bentrokan yang melibatkan Bonek dan Aremania terjadi jelang semifinal Piala Gubernur Jatim 2020 di Blitar, Selasa (18/2). Bentrokan itu mengakibatkan kerusakan sejumlah kendaraan hingga mengakibatkan aparat kepolisian dan suporter terluka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini akan menjadi pekerjaan tambahan buat PSSI Jawa Timur. Kami akan dorong untuk segera mencari jalan keluar supaya tidak terulang. Saya sangat khawatir karena kita ini tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021 nanti, bukan hanya karena ini terjadi di Piala Gubernur [Jatim] saja," ujar Zainudin kepada CNNIndonesia.com, Selasa (18/2).
 Zainudin Amali berharap konflik antarsuporter bisa diselesaikan. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari) |
Menpora mengaku prihatin dengan bentrokan yang terjadi antara Bonek dan Aremania. Padahal, pertandingan sudah digelar di Blitar yang merupakan tempat netral.
"Pimpinan kedua kelompok ini harus bertemu untuk menyelesaikan masalah dan mencari jalan keluar supaya ini jangan sampai terulang. Apalagi kita akan menghadapi Piala Dunia U-20 2021 dan Jawa Timur jadi lokasi yang direkomendasikan untuk pertandingan. Kalau suasananya seperti ini akan membuat orang tidak nyaman," ucapnya.
Di luar dialog yang harus dijalin, Zainudin meminta aparat penegak hukum mengambil tindakan tegas terkait bentrokan Bonek dan Aremania. Langkah ini perlu dilakukan untuk memberikan efek jera.
"Kalau sekadar kecintaan terhadap klub itu wajar. Tapi kalau sudah masuk kriminal maka aparat harus bertindak. Jadi harus ada penegakkan hukum karena ini ada niat untuk mencelakai suporter lawan."
Sementara itu, Sesmenpora Gatot S Dewa Broto menyatakan bentrokan yang terjadi antara suporter Persebaya dengan Arema menambah panjang rapor merah Indonesia. Meski tidak secara langsung berdampak pada gelaran Piala Dunia U-20, namun insiden ini dinilai Gatot mencoreng nama Indonesia.
"Tolong dong pimpinan suporter keluar kandang. Sampaikan ke publik kalau mereka bertanggung jawab dan coba membuat jaminan, misalnya kalau bentrok tidak akan terjadi lagi. Sampai sekarang itu sepertinya tidak pernah," ujarnya.
(ttf/jal/nva)