Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pemuda dan Olahraga (
Menpora)
Zainudin Amali meminta pelatih yang atletnya mendapatkan medali di
SEA Games 2019 untuk sabar menunggu pencairan bonus.
Menpora Zainudin mengatakan semua pelatih, asisten pelatih yang atletnya berprestasi di SEA Games pasti mendapatkan bonus. Namun, pencairannya tidak bisa bersamaan dengan para atlet alias bertahap.
"Pokoknya semuanya akan dapat [bonus]. Tapi yang kami utamakan atletnya dulu. Ini kan menggunakan anggaran negara, jadi harus hati-hati," ucap Zainudin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu cabor yang belum mendapat bonus untuk pelatih adalah bulutangkis. Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi pun membenarkan belum menerima bonus yang dijanjikan oleh pemerintah.
"Belum [cair bonusnya]. Katanya ditunda, Februari ini tapi enggak kasih tanggal kapan. Katanya mau kolektif beri bonusnya tapi sampai hari ini belum dapat [bonus]," kata Herry IP kepada
CNNIndonesia.com, Kamis (27/2).
 Ilustrasi pembagian bonus SEA Games 2019. (CNN Indonesia/Surya Sumirat) |
Lebih lanjut, Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta menjelaskan sempat ada kesalahan data yang diberikan terkait posisi ofisial dan pelatih di cabor-cabor yang meraih medali. Oleh karena itu, ia mengakui sempat ada keterlambatan pencairan bonus buat pelatih di beberapa cabor.
"Keterlambatan itu karena pelatih di SK [Surat Keputusan] ditulis sebagai ofisial. Bonus itu aturannya bagi pelatih dan asisten pelatih. Kalau ditulis ofisial kan bingung kita. Karena Kementerian Keuangan butuh nama dan dia melatih [cabor] apa. Karena sudah berlangsung dan datanya terlambat, akhirnya atlet dan beberapa pelatih yang sudah diklasifikasi jadi terlambat. Bukan salah kami," jelas Isnanta.
Khusus untuk bulutangkis, Isnanta meminta kepada pelatih dan asisten pelatih yang belum mendapatkan bonus untuk segera menghubungi Kemenpora. Sebab, hanya pemilik nama langsung yang bisa mengambil buku tabungan yang sudah berisikan bonus dan tidak bisa diwakilkan.
"Bagi yang belum, saya minta diklarifikasi datanya dan ada legalitas dari NOC karena kan kontingen itu yang tanggung jawab NOC, nanti kami validasi. Data harus dicocokkan. Asalnya datanya valid dan cocok, tidak salah nomor rekening. Yang penting namanya, siapa melatih apa," terang Isnanta.
[Gambas:Video CNN] (ttf/jal)