Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan petinju dunia,
Mike Tyson, bicara soal pembunuhan bintang rap Amerika Serikat, Tupac Shakur, usai duel dirinya melawan Bruce Sheldon, 7 September 1996.
Usai pertarungan, terjadi insiden keributan di MGM Arena, Las Vegas di dalam sebuah hotel. Shakur dan sejumlah rekannya yang juga ikut menyaksikan pertarungan itu terlibat dalam keributan pula.
Sejam setelah keributan, terjadi penembakan. Salah seorang tak dikenal menembak Shakur hingga dia mengalami luka parah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Enam hari kemudian, Shakur dinyatakan meninggal dunia. Kini bersama rapper Amerika Serikat, Fat Joe, Tyson bicara soal pembunuhan Shakur pada 1996 tersebut.
 Mike Tyson bicara soal pembunuhan bintang rap Amerika Serikat. (Noam Galai/Getty Images for AYS Sports Marketing/AFP) |
Tyson membantah pembunuhan itu akibat keributan usai laga dia melawan Sheldon. Shakur merupakan salah satu sahabat Tyson dan diduga keributan itu terkait sang teman.
"Saya belum pernah mendengar hal itu, tapi kejadian tersebut [pembunuhan] tampaknya memang sudah direncanakan," ujar Tyson dikutip dari
Hot New Hip Hop.
"Saya hanya percaya itu merupakan kesempatan sempurna untuk hal seperti itu [pembunuhan] bisa dilakukan. Semua orang tahu banyak orang akan berada di situ. Orang yang tahu siapa saja yang akan berada di sana."
Tyson sendiri mampu membuat Sheldon KO pada babak pertama. Dia dengan mudah menjatuhkan Sheldon pada 1 menit 49 detik.
Si Leher Beton pun menilai Tupac saat itu amat terkenal dan berkuasa sehingga banyak sekali musuh-musuh yang ingin membunuhnya. Tupac juga tak bisa dikontrol oleh penguasa atas sikap kritisnya.
"Ini kenyataannya. Tupac itu kuat. Dia adalah kekuatan yang tak bisa terkontrol dan itu merupakan masalah. Dia terlalu kuat dan tak ada yang bisa mengontrolnya," kata Tyson.
(bac/sry)