
Kompetisi Berhenti, Tim Amatir Swedia Diancam Para Pejudi
Jumat, 03 Apr 2020 06:35 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu tim amatir Swedia, Skabersjo IF, menceritakan kisah mengerikan mereka jadi incaran bursa taruhan para pejudi.
Bursa taruhan sepak bola benar-benar sepi setelah hampir semua kompetisi sepak bola profesional di dunia termasuk Liga Inggris, terhenti karena darurat virus corona.
Praktis hanya liga kasta utama Belarusia yang masih bergulir. Selebihnya segelintir laga-laga amatir di beberapa negara Eropa seperti Swedia.
Di Swedia sendiri kompetisi amatir masih boleh digelar karena terkait aturan boleh berkumpul jika kurang dari 50 orang terkait pandemi virus corona.
Laga itu pun bukan kompetisi profesional, melainkan pertandingan latihan untuk tim-tim amatir. Namun, para pejudi bola segera mendekati sejumlah klub amatir di negara tersebut, termasuk klub Skabersjo IF.
Presiden Skabersjo IF, Mattias Andersson, mengungkapkan hal mengerikan yang seharusnya tidak dihadapi para pemain muda di klubnya soal perilaku menyeramkan para pejudi. Salah satu yang paling membuat para pemain trauma adalah ancaman pembunuhan dari sejumlah penjudi.
[Gambas:Instagram]
Sebelum laga Skabersjo FC melawan Vastra Ingelstad IS di dekat Malmo pada Senin (30/2), sejumlah orang yang diduga para pejudi yang berasal dari Hungaria, Denmark, Inggris dan di negara-negara Asia mengontak klubnya via email dan media sosial.
Orang-orang tersebut menanyakan hal teknis mulai gaya bermain tim hingga para pemain Skabersjo IF.
"Setelah pertandingan, kami menerima banyak sekali pesan ancaman pembunuhan. Mereka juga bilang agar kami mati dibunuh Covid-19. Ini benar-benar gila," kata Andersson dikutip dari AP.
Andersson melanjutkan, para pemain awalnya berpikir keren sekali pertandingan amatir tim sampai dipantau di bursa taruhan. Kemudian mereka terkejut dan amat takut atas kenyataan mengerikan tersebut.
"Kami ini adalah para amatir. Biasanya kalian tak boleh [berjudi] di pertandingan kami. Ini benar-benar mengintimidasi," tutur Andersson.
"Saya ingat dahulu ketika masih kuliah pemasaran di universitas. Saya diberitahu bahwa semua publisitas adalah publisitas yang bagus. Tapi dalam kasus ini, saya meragukan teori itu. Saya melihat sisi gelap dari komunitas perjudian, apa yang mereka lakukan kepada orang-orang," kata Andersson. (bac/sry)
Bursa taruhan sepak bola benar-benar sepi setelah hampir semua kompetisi sepak bola profesional di dunia termasuk Liga Inggris, terhenti karena darurat virus corona.
Di Swedia sendiri kompetisi amatir masih boleh digelar karena terkait aturan boleh berkumpul jika kurang dari 50 orang terkait pandemi virus corona.
Laga itu pun bukan kompetisi profesional, melainkan pertandingan latihan untuk tim-tim amatir. Namun, para pejudi bola segera mendekati sejumlah klub amatir di negara tersebut, termasuk klub Skabersjo IF.
Presiden Skabersjo IF, Mattias Andersson, mengungkapkan hal mengerikan yang seharusnya tidak dihadapi para pemain muda di klubnya soal perilaku menyeramkan para pejudi. Salah satu yang paling membuat para pemain trauma adalah ancaman pembunuhan dari sejumlah penjudi.
[Gambas:Instagram]
Sebelum laga Skabersjo FC melawan Vastra Ingelstad IS di dekat Malmo pada Senin (30/2), sejumlah orang yang diduga para pejudi yang berasal dari Hungaria, Denmark, Inggris dan di negara-negara Asia mengontak klubnya via email dan media sosial.
Orang-orang tersebut menanyakan hal teknis mulai gaya bermain tim hingga para pemain Skabersjo IF.
Andersson melanjutkan, para pemain awalnya berpikir keren sekali pertandingan amatir tim sampai dipantau di bursa taruhan. Kemudian mereka terkejut dan amat takut atas kenyataan mengerikan tersebut.
"Saya ingat dahulu ketika masih kuliah pemasaran di universitas. Saya diberitahu bahwa semua publisitas adalah publisitas yang bagus. Tapi dalam kasus ini, saya meragukan teori itu. Saya melihat sisi gelap dari komunitas perjudian, apa yang mereka lakukan kepada orang-orang," kata Andersson. (bac/sry)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Lihat Semua
BERITA UTAMA
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK