Jakarta, CNN Indonesia -- Dituduh ogah potong gaji di tengah darurat pandemi
virus corona, para pemain
Liga Inggris melalui Asosiasi Pesepakbola Profesional Inggris (PFA) berbalik menyalahkan klub.
Sejumlah pihak termasuk Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, mengkritik para pemain Liga Inggris yang tak mau berkontribusi dengan pemotongan gaji mereka.
Kritikan mencuat setelah klub Liga Inggris seperti Tottenham Hotspur, Newcastle United, dan Norwich memotong gaji para staf mereka sebesar 20 persen, namun tidak dengan para pemainnya. Padahal, para pemain memiliki gaji yang amat besar dan bisa membantu klub untuk tidak memotong gaji para karyawan mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Eksekutif PFA, Gordon Taylor, membantah tudingan bahwa para pemain menolak dipotong gaji mereka. Dia justru menuduh klub seperti Tottenham yang menyalahgunakan situasi dengan memanfaatkan peraturan darurat pemerintah di tengah wabah corona untuk memotong gaji para staf.
 Gaji para pemain Tottenham Hotspur tidak dipotong di tengah wabah virus corona. (AP Photo/Matt Dunham) |
"Ketika klub punya dana untuk membayar semua staf, langkah dari pemain membayar gaji staf hanya akan menguntungkan pemegang saham klub. Posisi kami saat ini adalah, sebagaimana sebuah bisnis, jika klub mampu membayar pemain dan staf, mereka harus melakukannya."
"Memanfaatkan skema peraturan pemerintah dengan kondisi yang sebetulnya tak memerlukan bantuan keuangan akan merugikan masyarakat luas. Meski kami memiliki kewenangan melindungi anggota, sepanjang sejarah kami, kami juga telah melakukan yang terbaik untuk melindungi kepentingan kami yang lebih luas," terang Taylor dikutip dari
Mirror.Mirror juga mengklaim telah diberitahu bahwa sejumlah pemain sebenarnya ingin sekali ikut membantu kepada publik dengan menawarkan dukungan keuangan.
"Kami secara penuh menerima bahwa para pemain harus fleksibel dan berbagi beban keuangan di tengah wabah Covid-19 demi mengamankan masa depan klub."
"Saran kami kepada pemain pada saat ini merefleksikan harapan tersebut. PFA juga sedang menanti kontribusi secara keuangan," tutur Taylor.
(bac/har)