Jakarta, CNN Indonesia --
Gareth Bale menjalani kehidupan seperti cinderella di
Real Madrid. Kini dongeng indah tersebut mendekati akhir cerita.
Gareth Bale sering dikatakan sebagai pemain yang sejajar dengan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Namun ia menempuh jalan yang berbeda dari kedua pemain tersebut untuk mencapai level itu.
Ronaldo dan Messi adalah dua sosok yang sudah ada dalam prediksi banyak orang sebagai pemain hebat di masa depan. Ronaldo sudah jadi perhatian sehingga Manchester United berani membelinya dengan harga mahal di usia 18 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Messi pun demikian. Barcelona sampai tergesa-gesa mengikat Messi di usia belasan dan bersedia membiayai penyakit kelainan hormon yang diderita olehnya.
Terlepas pada akhirnya Messi dan Ronaldo berkembang pesat melampaui jauh perkiraan orang-orang, setidaknya mereka memang sudah diprediksi bakal jadi salah satu calon pemain terbaik di generasi mereka.
 Gareth Bale melalui jalan terjal di awal kariernya karena sering cedera. (AFP PHOTO / PIERRE-PHILIPPE MARCOU)
|
Jalan yang ditempuh Bale berbeda. Bila Ronaldo saja disebut butuh kerja keras untuk bisa menyaingi Messi, Bale maka layak disebut melakukan kerja super keras plus keajaiban hingga akhirnya bisa bernaung di tempat yang serupa dengan Ronaldo dan Messi.
Bale awalnya hanyalah seorang bek kiri jebolan akademi Southampton. Di awal karier, bale sudah menunjukkan kepiawaian dalam hal tendangan bebas. Hal inilah yang membuat Tottenham Hotspur tertarik untuk merekrutnya di 2007.
Di Tottenham, masalah cedera yang sempat mengganggu Bale membuat ia kehilangan posisinya sebagai bek kiri. Bale butuh upaya keras untuk bisa kembali jadi pemain inti di Tottenham hingga menit bermainnya mulai bertambah di musim 2009/2010.
Penampilan lawan Inter Milan di liga Campions 2010/2011 saat ia sukses mencetak hattrick meski berdiri di posisi bek kiri.
Dari titik itulah, Tottenham melihat naluri menyerang yang tertidur dalam diri Bale. Bale mulai bermain di posisi gelandang kiri sampai akhirnya ia ditempatkan sebagai penyerang sayap.
Transformasi itu yang kemudian berbuah manis. Bale ternyata bisa menjadi mesin gol yanag mampu diandalkan. Bale mencetak total 26 gol untuk Tottenham di musim 2012/2013.
Menjelma Jadi Cinderella di Los BlancosReal Madrid kemudian datang pada Bale dan menjadikannya pemain termahal di dunia. Kedatangan Los Blancos ini merupakan sebuah kejutan. Bale yang mulai diperhitungkan banyak klub besar kemudian naik level ke tingkatan yang lebih tinggi dari bayangan.
Bale langsung dibandingkan dengan Ronaldo, pemain yang rekornya dipecahkan oleh dirinya saat datang ke Madrid. Dengan koleksi gol yang telah ditunjukkan Ronaldo sejak bergabung dengan Real Madrid pada 2009, Bale kemudian selalu dibandingkan dengan Ronaldo.
Pada akhirnya, Bale tidak pernah mencapai level mesin gol yang pernah ditunjukkan oleh Ronaldo. Namun Bale punya sejumlah catatan manis yang membuatnya layak untuk dianggap sebagai salah satu legenda Real Madrid.
 Gareth Bale sempat dicemooh oleh pendukung Real Madrid karena dianggap terlalu egois. (AP Photo/Paul White) |
Gol solo run Bale yang menjungkalkan Barcelona di final Copa del Rey 2013/2014 adalah salah satu performa apik Bale di musim perdana. Bale berlari dari tengah lapangan dan mengalahkan Marc Bartra dalam adu sprint sebelum mencetak gol dari sudut sempit.
Selain itu, Bale mencetak gol di final Liga Champions yang membuat Los Blancos unggul 2-1 atas Atletico Madrid. Gol Bale membuat Real Madrid meredam perlawanan Atletico. CR7 baru mencetak gol akhir lewat titik putih yang membuat skor menjadi 4-1.
Bale juga punya peran penting di balik keberhasilan Madrid memenangkan Liga Champions 2015/2016. Bale memberi assist pada gol Sergio Ramos dan ikut mencetak gol dalam drama adu penalti.
Puncak performa Bale ada di final Liga Champions 2017/2018. Bale mencetak dua gol dan membawa Los Blancos menaklukkan Liverpool 3-1.
Bale memang tidak pernah mencetak 25 gol atau lebih dalam tiap musimnya untuk Real Madrid. Pemain asal Wales ini juga seringkali bermasalah dengan cedera sehingga menit bermainnya terbatas. Bale bahkan sempat dimusuhi publik Santiago Bernabeu karena bersikap egois dan tak mengoper pada Ronaldo.
Bale juga tak mampu mengemban tanggung jawab sebagai tulang punggung Los Blancos ketika CR7 memutuskan hengkang pada 2018.
Hal itu yang kemudian memunculkan banyak spekulasi bahwa Bale akan bakal hijrah meninggalkan Real Madrid. Tottenham Hotspur atau MLS di Amerika Serikat disebut jadi tujuan berikutnya Bale.
 Meski kerap cedera, Gareth Bale memberikan banyak kontribusi penting untuk Real Madrid. (AFP PHOTO / Patrik STOLLARZ) |
Namun di balik semua kekurangan itu, Bale telah menghasilkan dongeng cinderella dalam perjalanan kariernya di Real Madrid.
Ia punya peran penting di balik sejumlah kemenangan besar Real Madrid pada dekade ini. Bale sukses membuat Real Madrid tidak menyesali pembelian dirinya di 2013, sebuah pembelian yang dipertanyakan banyak orang.
Kini ketika Zinedine Zidane sudah tak menganggap Bale pantas masuk dalam proyeksi masa depan, suporter Real Madrid layak bersyukur manajemen Los Blancos pernah berjudi dengan mendatangkan dirinya di 2013.
Real Madrid patut gembira bahwa keajaiban Bale bertahan lebih lama dibandingkan kisah asli Cinderella yang harus kembali seperti semula ketika tengah malam datang.
Dari solo run di Mestalla hingga tendangan salto di Kiev, banyak kegembiraan yang telah diberikan Bale untuk Madrid
(sry)