Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat
Donald Trump menilai petinju
Floyd Mayweather Jr. seharusnya kalah pada 2014 saat bertarung melawan petinju Argentina Marcos Maidana.
Donald Trump kecewa dengan hasil pertarungan itu yang dimenangkan Mayweather Jr. lewat kemenangan angka atas Maidana. Kemarahan Trump tersebut dituangkannya lewat cuitan di Twitter.
"Floyd Mayweather dipukuli habis-habisan di ronde ke-10 oleh Marcos Maidana, tapi penyiar mengatakan itu. Dua ronde tersisa," ucap Trump dikutip dari
World Boxing News.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak mungkin! Juri mengatakan Mayweather menang. Investigasi harus dilakukan. Benahi?" kata Trump menambahkan.
Menurut World Boxing News, dalam duel tersebut juri Burt A Clements memberikan nilai 117-111 untuk Mayweather, Dave Moretti 116-112, dan Michael Pernick 114-114.
[Gambas:Video CNN]"Keputusan [memenangkan] Mayweather memalukan," ujar Trump.
Sebelum duel itu, Mayweather memegang rekor kemenangan 45-0. Chino, julukan Maidana tampak memiliki peluang memberikan kekalahan pertama untuk Mayweather setelah bisa menanggalkan salah satu gigi petinju asal Amerika Serikat itu.
Akan tetapi, hasil berkata lain. Mayweather dinyatakan menang angka. Dalam rematch sempat bulan kemudian, pada September 2014, Mayweather kembali jadi pemenang yang juga lewat kemenangan angka.
Sampai dengan saat ini, Mayweather tetap belum terkalahkan selama 49 pertarungan. Ditambah dengan duel melawan petarung UFC Conor McGregor pada Agustus 2017.
Saat ini Mayweather sedang dalam masa pensiun dan sedang mempersiapkan dirinya menjadi pelatih tinju. Belum lama ini Mayweather rutin melatih anaknya dan juga keponakannya berlatih tinju.
(sry/har)