Jakarta, CNN Indonesia -- Keluarga Richard Mawson, suporter The Reds yang meninggal karena Covid-19, menuding pemerintah Inggris berbohong terhadap perizinan laga
Liverpool vs Atletico Madrid.
Marca melaporkan, Mawson turut hadir menyaksikan leg kedua babak 16 besar Liga Champions antara Liverpool vs Atletico di Stadion Anfield pada 11 Maret 2020.
Beberapa pekan kemudian, tepatnya 17 April, Mawson meninggal setelah berjuang melawan virus corona. Keluarga korban menuduh pemerintah berbohong terkait perizinan pertandingan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu Madrid sudah berstatus waspada kasus Covid-19. Namun, sebanyak 3000 pendukung Atletico diizinkan melakukan perjalanan ke Liverpool.
Di sisi lain, pertandingan Liga Champions lain yang digelar pada minggu yang sama diselenggarakan secara tertutup.
"Jelas kami tahu bahwa virus itu menyebar, tapi ketika pemerintah Anda memberitahu semuanya tidak ada masalah... Anda mendengarkan," kata salah satu kerabatnya.
"Saya yakin 99 persen dia terkena virus di sana. Selama ini dia hampir tidak meninggalkan rumah dan tidak memiliki penyakit sebelumnya dalam 70 tahun terakhir," terangnya.
[Gambas:Video CNN]Pihak keluarga yakin bahwa Richard tertular virus corona saat melewati kerumunan suporter Atletico Madrid di stadion.
"Dia melewati para suporter Atletico di pintu masuk stadion. Tetapi, pemerintah Inggris bertindak terlambat. Mereka tahu hal ini akan terjadi dan sekarang kami tak percaya lagi apa yang mereka katakan," ujar perwakilan keluarga Mawson.
Duel Liverpool vs Atletico merupakan pertandingan sepak bola terakhir sebelum pemerintah Inggris memberlakukan
lockdown.
Analisis Edge Health yang merupakan bagian dari National Health Service (NHS) mengklaim, laga itu menyebabkan 41 kematian karena virus corona antara 25 hingga 35 hari setelah pertandingan.
(jun)