Jakarta, CNN Indonesia --
Praveen Jordan/
Melati Daeva Oktavianti mengaku siap untuk menjadi penerus tradisi emas Olimpiade Indonesia di Tokyo 2020 dari ganda campuran seperti yang telah dilakukan seniornya, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di 2016 lalu.
Bahkan, Praveen atau yang akrab disapa Ucok itu mengaku tidak merasa terbebani dengan prestasi medali emas Olimpiade yang telah diraih Tontowi/Liliyana.
"Tidak berasa beban. Saya selalu bilang ke Meli kita menuju ke sana prosesnya enggak gampang dan bukan jadi beban. Kami menganggap proses ini tantangan. Saya dan Meli juga punya keinginan besar untuk melanjutkan tradisi emas itu," kata Praveen pada saat pemberian bonus All England secara virtual, Kamis (11/6).
Olimpiade 2020 Tokyo bakal jadi penampilan kedua buat Praveen. Pada Olimpiade 2016, langkah Praveen yang kala itu berpasangan dengan Debby Susanto terhenti di babak perempat final usai dikalahkan Tontowi/Liliyana 16-21, 11-21.
Tahun 2021 dianggap menjadi momentum yang telat buat Praveen untuk meraih puncak prestasinya di Olimpiade bersama Melati. Terlebih, ia dan Melati baru saja meraih gelar juara All England 2020.
 Praveen/Melati berhasil jadi juara All England 2020. (Dok: PBSI) |
Perubahan jadwal Olimpiade Tokyo 2020 ke 2021 akibat pandemi virus corona pun bukan dianggap sebagai kendala. Justru, Praveen/Melati menganggap punya waktu lebih panjang untuk persiapan dan memperbaiki kesalahan sebelumnya.
"Saya pernah ikut di Olimpiade 2016, banyak pelajaran yang saya ambil. Menghadapi Tokyo 2020, saya tetap jaga motivasi dan fokus yang paling penting saya harus jaga benar-benar. Saya juga harus mengontrol keinginan jangan berlebihan karena tidak bagus juga nanti jadi lost control," tegas Praveen.
Kepala pelatih ganda campuran nasional, Richard Mainaky mengungkapkan optimismenya kepada Praveen/Melati di Olimpiade 2020. Terlebih pasangan yang saat ini menempati peringkat empat dunia itu baru saja menjadi juara di All England 2020.
Richard juga menyebut tidak ada masalah dengan persiapan karena semua program sudah diatur sebaik mungkin. Termasuk dengan adanya perubahan jadwal Olimpiade ke 2021.
"Tapi kemarin sebetulnya setelah All England itu satu modal yang paling baik buat mereka [Praveen/Melati] karena lebih percaya diri. Saya bersama Nova [Widianto] dan Praveen/Melati yakin, walaupun [Olimpiade] diundur kami akan lebih siap. Kekurangan individu lebih dibenahi dan lebih komplet. Jadi tidak ada masalah," ujar Richard.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(ttf/ptr)
[Gambas:Video CNN]