Legenda Timnas Indonesia: Jangan Ganggu Shin Tae Yong

CNN Indonesia
Senin, 13 Jul 2020 12:27 WIB
Legenda Timnas Indonesia, Herry Kiswanto.
Puluhan mantan pemain Timnas Indonesia berlaga dalam laga ekshibisi. (CNN Indonesia / Titi Fajriyah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Legenda Timnas Indonesia, Anjas Asmara, meminta semua pihak tidak mengganggu Shin Tae Yong dalam mempersiapkan Skuat Garuda ke Piala Dunia U-20 2021.

Beberapa waktu lalu, publik dibuat ramai dengan konflik yang terjadi antara Shin Tae Yong dan PSSI. Mulai dari ungkapan soal keresahan dan ketidaknyamanan pelatih asal Korea Selatan itu dengan PSSI, sampai ancaman dari Satgas Timnas Indonesia untuk memecat Shin Tae Yong.

Kondisi itu terjadi dalam masa persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 sekaligus target untuk Timnas Indonesia lolos dari fase grup oleh Presiden Joko Widodo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudahlah, sepak bola kita ini jangan diganggu-ganggu, sama Yeyen [Tumena] kek, sama Indra Sjafri kek, sama [Syarif] Bastaman kek yang Satgas itu, siapa kek tentang Shin Tae Yong. Shin itu yang mengalahkan Jerman. Jerman tidak main-main lho," ucap Anjas.

Penyerang Timnas Indonesia di era tahun 70-an itu menganggap Shin Tae Yong adalah sosok pelatih yang mengajarkan pemain untuk bertarung di lapangan sehingga materi dan program latihan yang diberikan kepada pemain dianggap cukup keras.

Menurut mantan pemain Timnas Indonesia lainnya, Roni Pasla, latihan keras yang diberikan Shin Tae Yong bisa mendongkrak permainan skuad Garuda Muda kelak.

Banner Live Streaming MotoGP 2020

"Sebetulnya kalau dari saya, saya bilang fisik dulu baru teknik. Fisik sudah oke, teknik apa saja bisa. Kalau tidak ada fisik, tidak ada tenaga. Intinya adalah disiplin," ujar Ronny Pasla.

Senada dengan dua seniornya, Jaya Hartono mengatakan mantan pemain Korsel tersebut sebagai sosok pelatih profesional yang kenyang pengalaman. Sebab itu, di sistem kepelatihan seluruh asisten dan staf harus mengikuti apa yang diperintahkan Shin Tae Yong di lapangan.

"Kami sebagai pelatih lokal tidak bisa memungkiri dia bukan hanya jadi pelatih, waktu masih jadi pemain sudah punya prestasi bagus. Apalagi dia sudah ikut Piala Dunia, sudah menorehkan prestasi mengalahkan Jerman, bukan gampang lho ya 2-0, itu tim favorit. Sebagai bawahannya kita harus ikuti program dia. Apapun namanya, kalau itu head coach, asisten harus ikuti programnya," tegasnya.

PSSI Dituntut Fokus Tangani Satu Tim

Jaya juga berharap PSSI harus cepat mengambil keputusan fokus terkait target pencapaian Skuat Garuda. Dalam waktu dekat, ada tiga level Timnas Indonesia yang bakal melakoni laga di level internasional.

Dimulai dari Timnas Indonesia U-16 yang yang tampil di Piala Asia mulai 16 September sampai 3 Oktober disusul Timnas Indonesia U-20 yang akan mengikuti Piala Asia pada 14-31 Oktober 2020 di Uzbekistan.

Timnas Indonesia juga masih menyisakan tiga laga di Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Oktober dan November, serta Piala AFF, Desember mendatang. Setelah itu ada hajatan akbar Piala Dunia U-20 pada 2021.

"Jangan semuanya mau diurusin, akhirnya salah satu tidak ada yang beres. Menurut saya, fokus di Piala Dunia dulu sana. Jangan ada konflik, semua mengerucut ke prestasi timnas. Tidak semua mau bicara akhirnya ada kesalahpahaman."

"Jadi harus fokus satu, jangan diacak sehingga nanti persiapan salah satu tim tidak teratasi. Kemudian masalah dengan Shin Tae Yong secepatnya bisa diselesaikan supaya fokus tim bisa dipersiapkan," ucap Jaya yang ditemui CNNIndonesia.com di tengah laga persahabatan Garuda Indonesia melawan Primavera Baretti, Sabtu (11/7).

(ttf/nva/jun)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER