Kiper Timnas Indonesia, Nadeo Agrawinata mengaku sempat waswas mengikuti pemusatan latihan (TC) di tengah pandemi corona termasuk tegang saat menjalani tes swab.
Nadeo mengaku tetap bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk mengikuti TC bersama Timnas Indonesia di bawah arahan pelatih Shin Tae Yong. Saat ini ia dan teman-temannya di Skuat Garuda masih menjalani masa karantina sambil menunggu latihan yang diundur dari 25 Juli ke 1 Agustus mendatang.
"Semua pemain pasti ada sedikit waswas [mengikuti TC]. Namanya juga ada wabah. Tapi enjoy saja," ucap Nadeo melalui sambungan telepon kepada CNNIndonesia.com, Selasa (28/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun masih menjalani masa karantina mandiri di Hotel Fairmont, Jakarta, para pemain masih mendapatkan materi latihan di kamar. Materi latihan diberikan langsung pelatih Shin Tae Yong melalui Asisten Pelatih, Nova Arianto.
Secara pribadi sebagai pemain, Nadeo mengaku tak masalah TC dimundurkan. Menurut Kiper 23 tahun, pelatih memiliki perhitungan sendiri dan tahu yang terbaik buat pemain.
![]() |
Nadeo sendiri sudah menjalani rapid test sebelum terbang ke Jakarta. Ia juga sudah menjalani tes swab bersama pemain lain begitu tiba di Jakarta.
Ia tidak mengetahui kabar yang menyebut ada pemain yang hasil tes covid-19 reaktif. Sebab, pascates semua pemain diminta tetap berada di kamar untuk karantina.
"Sebagai pemain saya tidak tahu juga [ada yang hasil tesnya reaktif]. Kan setelah tes kami tidak tahu hasilnya. Tahunya hanya dikabarkan kalau latihan dimulai tanggal 1 Agustus dan sementara dikarantina dulu," sebutnya.
Nadeo yang kini berstatus kiper Bali United itu juga mengungkapkan pengalaman pertamanya menjalani tes swab. Meski sempat merasa takut sakit, namun ia bersyukur telah melewatinya dengan baik.
"Itu pengalaman pertama saya tes swab. Pengalaman pertama takut dimasukin alat ke hidung. Pikiran saya bakal sakit, tapi rasanya seperti mau bersin, gatal-gatal bagaimana gitu. Pasti deg-degan takut lihat hasilnya. Tapi ya berdoa saja semoga hasilnya baik-baik dan sehat terus."
"Kalau rapid sudah pernah waktu mau terbang dan hasilnya non reaktif. Semoga hasilnya bisa negatif terus," ujar Nadeo.
Selama menjalani TC, Nadeo hanya berusaha untuk tetap menjaga kebersihan dan kondisi tubuh supaya imun tubuh tetap bagus. Terpenting lagi, Nadeo menyebut tetap berdoa dan menyerahkan segala sesuatunya.
"Di sini dokter kasih vitamin dan buah setiap hari, tidak pernah kurang. Masker ganti terus tiap hari, hand sanitizers juga. Protokol cukup ketat juga sesuai apa yang diperintahkan pemerintah cukup profesional juga di sini," kata Nadeo.
Sementara itu, Iwan Bule mengucapkan terima kasih atas dukungan dari Kemenpora terhadap persepakbolaan nasional, terutama Timnas Indonesia U-19. Ia berharap dalam penggunaan anggaran PSSI diberikan pendampingan dari Kemenpora.
"Terkait pendanaan, kami siap MoU dan penggunaan anggaran kami akan pergunakan secara transparan. Mohon maaf cabor lain [yang anggarannya tidak sebesar PSSI], karena ini juga sesuai arahan dari Presiden yang meminta Pak Menpora untuk tidak lupa dengan sepak bola," ungkap Iwan Bule.
"Kami akan maksimal sesuai harapan presiden, prestasi akan terus dikawal. Saat ini saya sendiri yang jadi manajernya supaya bisa turun dan memperhatikan mereka secara langsung," tegasnya.
(ptr/ttf/ptr)