WAWANCARA EKSKLUSIF

Susy Susanti: Kevin/Marcus Trauma Kejuaraan Dunia

CNN Indonesia
Sabtu, 10 Okt 2020 10:05 WIB
Berikut wawancara CNNIndonesia.com dengan Kabid Binpres PBSI Susy Susanti terkait prestasi badminton Indonesia empat tahun terakhir.
Jonatan Christie meraih medali emas Asian Games 2018. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

10. Jonatan meroket setelah Asian Games namun perkembangan berikutnya masih kurang stabil. Bagaimana dengan itu?

Memang jadi juara itu tidak gampang, mempertahankan itu lebih susah daripada merebut. Mempertahankan itu lebih banyak godaannya, karena dia jadi terkenal.

Karena banyak tawaran di luar badminton otomatis bakal mengganggu fokus dan konsentrasi Jojo. Saya minta pada Jojo untuk lebih membagi waktu, jangan puas dengan prestasi saat itu. Belakangan dia juga sudah mulai mengurangi aktivitasnya di luar lapangan badminton.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu tidak salah, karena namanya anak muda, namanya euforia. Setelah Asian Games, Jonatan bukan lagi sekadar sebagai juara, tetapi sudah menjadi selebriti.

Jadi ada tawaran iklan dari kiri dan kanan, lebih gampang dapat duitnya dibanding capek-capek jadi juara. Namun itu sudah disadari oleh Jonatan.

Kami sudah panggil orang tua dan pelatih untuk bantu menjaga Jojo. Komunikasi, koordinasi, dan pembimbingan tiap atlet diperlukan. Atlet yang sudah juara pun harus dijaga agar tetap berprestasi.

Pebulu tangkis Indonesia Jonatan Christie saat melawan pebulu tangkis Taiwan Chou Tien Chen pada babak perempat final Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (190/7/2019). Jonatan Christie gagal melaju ke babak semifinal usai kalah dengan Chou Tien Che dengan skor 21-16, 18-21, 14-21. CNN Indonesia/Adhi WicaksonoJonatan Christie sulit menampilkan permainan seperti saat juara Asian Games. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

11. Bagaimana dengan Anthony Ginting?

Ginting punya prospek yang bagus, begitu juga dengan Jonatan. Ginting harus konsisten dengan permainan. Seringkali Ginting bila permainannya sudah terbaca, dia bingung. Terkadang ketika dia menyerang dan tidak bisa poin karena pemain lawan ulet, akhirnya dia malah kalah.

Ginting harus belajar untuk menerapkan strategi pertama dan kedua, begitu juga mempersiapkan strategi yang ketiga. Contoh, dia pemain menyerang tetapi pertahanan juga harus bagus.

Teknik dan fisik Ginting juga harus ditingkatkan karena permainan Ginting termasuk tipe yang boros tenaga.

Soal semangat dan perjuangan di lapangan, saya salut sama Ginting, termasuk saat di Asian Games. Sampai tak bisa jalan pun dia bakal memaksa main. Dia melakukannya selalu sampai titik akhir.

Namun untuk tipe main, menurut saya dia belum matang. Dalam menyerang, tidak hanya sekadar smes, smes, dan smes, melainkan juga harus ada variasi misal lob serang.

Untuk bisa jadi pemain matang, prosesnya bisa lama atau cepat. Misal Joko Suprianto, dia pemain bagus tetapi awalnya prestasinya begitu-begitu saja. Baru umur 29 tahun dia sering juara.

Ginting masuk kategori pemain bagus tetapi belum bisa konsisten dengan permainan yang dia punya.

Tipe pemain seperti Lin Dan, Lee Chong Wei, dan Taufik Hidayat, mereka adalah tipe pemain yang sudah mengerti lawan-lawan yang memang merepotkan mereka. Di luar itu, mereka sudah bisa tahu bakal memenangkan pertandingan.

Sedangkan kalau pemain yang masih belum konsisten, saat mereka bagus, ya main bagus. Tetapi pas main jelek, lawan pemain yang belum punya nama pun bisa kalah.

Tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting berhasil meraih medali emas setelah mengungguli Atlet Denmark Anders Antonsen di Final Daihatsu Indonesia Masters 2020.Jakarta. Minggu (19/1/2020). CNN Indonesia/Andry NovelinoAnthony Ginting harus terus mengasah fisik karena tipe pola main miliknya merupakan tipe yang boros tenaga.(CNN Indonesia/Andry Novelino)

12. Andai tak ada corona, bagaimana peluang Indonesia di Piala Thomas dan Olimpiade tahun ini?

Indonesia sedang dalam performa terbaik. Untuk Piala Thomas, kita punya peluang besar karena punya tiga ganda terbaik yang menghuni lima besar. Secara hitung-hitungan kasar, dua ganda bisa menyumbang poin, siapapun yang dipasang. Dengan begitu tinggal mengambil satu poin dari tunggal.

Kita punya dua tunggal yang walaupun belum konsisten, paling tidak bisa mencuri satu angka. Tunggal ketiga kita juga tak jelek-jelek amat.

Sedangkan untuk Olimpiade, momen kami juga sedang cukup bagus. Ganda putra sedang dalam kondisi terkuat, ganda campuran juga lumayan karena juara All England.

Ganda putri lumayan berpeluang meski hanya satu yang masuk, tunggal putra punya dua wakil yang juga lumayan. Kita punya kesempatan, minimal tradisi emas bisa tercapai.

Praveen Jordan/Melati Daeva juara All England 2020.Praveen/Melati juara All England 2020. (Dok. PBSI)

13. Sebagai pemain tunggal putri, apakah punya ikatan emosional yang lebih dengan tunggal putri dibanding nomor lainnya saat jadi Kabid Binpres?

Betul, pasti ada greget juga. Kayak mau bilang,"Aduh kamu gimana sih?"

Tetapi kembali lagi, juara itu bukan hanya karena bakat, tetapi juga kemauan dan kerja keras. Itu yang sering saya gemas melihat tunggal putri. Jorji [Gregoria Mariska] punya bakat, tetapi sebentar-sebentar sakit, sebentar-sebentar sakit. Padahal saya sudah bilang "Ji ayo jaga kondisi, jangan sampai sakit."

Sulit bila saat sudah mulai bagus, sakit lagi.

Fitri, kalau dilihat memang posturnya, untuk bisa sampai ke papan atas agak berat. Namun untuk mendampingi Jorji masih lumayan karena di bawahnya belum ada lagi.

Fitri punya semangat yang bagus, tetapi mainnya kurang strategi.

Sekarang muncul Putri KW. Semoga dia tidak puas dengan hasil di simulasi kemarin. Dia harus meningkatkan teknik.

14. Apakah Anda hafal semua pemain pelatnas?

Harus hafal, karena saya tiap hari turun ke lapangan. Kalau yang baru pasti langsung saya lihat dan tanya,"Ini siapa?"

15. Kepengurusan bakal berakhir sementara Olimpiade mundur tahun depan. Bagaimana melihat hal itu?

Kontrak kepengurusan cuma empat tahun jadi kami menunggu kepengurusan yang baru. Saya tak bisa komentar karena setelah Munas bakal ada kepengurusan baru.

Saya profesional saja, posisi saya diminta jadi Kabid Binpres di Kepengurusan Pak Wiranto, jadi semua nanti diserahkan ke kepengurusan baru yang terpilih. Nanti kepengurusan baru yang memutuskan.

Susi Susanti of Indonesia serves to Misako Mizui of Japan during their first round Uber Cup badminton game here 16 May.  Susanti won the match 11-3, 11-5.           AFP PHOTO/Thomas CHENG / AFP PHOTO / TOMMY CHENGSebagai mantan pemain tunggal putri, Susy Susanti sering gemas dengan penampilan tunggal putri Indonesia saat ini. (AFP PHOTO / TOMMY CHENG)

16. Keberhasilan terbesar di era Susy Susanti sebagai Kabid Binpres PBSI?

Menurut versi saya, yang paling saya senang adalah saya bisa mengembalikan badminton kembali fenomenal lagi. Atlet jadi selebriti, setelah sebelumnya tidak terlalu dianggap. Kalau sekarang bisa dianggap tentu juga karena prestasinya. Saya bisa naikin prestasi, bisa mengangkat pemain muda.

Kami juga menciptakan sejarah menjadi juara Piala Suhandinata. Jadi cukup bangga, bukan hanya saat jadi pemain, sebagai Kabid Binpres pun saya bisa berprestasi.

Namun itu semua tergantung, bila masyarakat menganggap saya tak berprestasi, silakan. Saya tak terlalu pusing, pokoknya saya kerja dan orang lain menilai.

Hasilnya bisa dilihat tahun 2017 meraih 37 gelar, 43 gelar di 2018, dan 53 di 2019. Lalu 2020, karena pandemi kita cuma sampai di All England tetapi berhasil juara begitu juga di Indonesia Masters.

17. Kegagalan terbesar di era Susy Susanti sebagai Kabid Binpres PBSI?

Kebanyakan tercapai, namun tentu saya melihat realita. Contohnya Piala Sudirman, tentu tidak mungkin saya pasang target juara karena saat itu hanya mengandalkan ganda putra.

Terus kalau ada omongan, "Wah pesimistis enggak pasang target juara."

Saya ini kan mantan pemain bagaimana ngomong mau juara kalau hanya mengandalkan satu nomor, nanti kalau saya pasang target juara, dibilangnya,"Goblok banget nih pernah main badminton kagak?" hahaha..

Ada lima poin yang diperebutkan dan butuh minimal tiga poin. Saya ini selalu realistis, tidak asal bunyi.

Ketua PP PBSI Wiranto menyerahkan action figur Liliyana Natsir di acara perpisahan Pebulutangkis Putri Indonesia Lilyana yang akrab dipanggil  Butet. Acara Perpisahan dilaksanakan di Istora Senayan sebelum laga Final Badminton Master di mulai. Jakarta, Minggu 27 januari 2019. CNN Indonesia/Andry NovelinoKepengurusan PBSI Wiranto berakhir pada 2020. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

18. Apakah masih ingin jadi Binpres atau sudah lelah dan ingin kembali santai di luar organisasi?

Kita lihat saja nanti karena Kabid Binpres tidak hanya ngurus pemain, namun semuanya. Lihat visi misi dari kepengurusan baru. Hal ini [posisi Kabid Binpres PBSI] tentu harus ditanyakan ke kepengurusan mendatang karena saya sifatnya profesional.

Kabid Binpres itu banyak tugas, harus paham organisasi, mengatur program atlet, mengurus target, komunikasi dengan pemerintah, komunikasi dengan BWF.

(ptr/har)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER