ANALISIS

Ibrahimovic, Si Mulut Besar yang Bicara Benar

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Minggu, 18 Okt 2020 12:34 WIB
Sesumbar-sesumbar yang diucapkan oleh Zlatan Ibrahimovic masih menarik didengarkan karena terbukti benar di lapangan.
Zlatan Ibrahimovic berhasil membawa Milan menang atas Inter. (AP/Spada)
Jakarta, CNN Indonesia --

Zlatan Ibrahimovic terus sesumbar tentang kehebatan-kehebatan dirinya. Namun di usia 39 tahun, ucapan dari mulutnya ternyata masih bisa dipertanggungjawabkan dengan baik dan benar. Laga AC Milan vs Inter Milan jadi bukti terakhir kehebatannya.

Ibrahimovic terlihat mencolok di lini depan AC Milan karena ia belasan tahun lebih tua dibandingkan pemain-pemain lainnya. Namun, bukan hanya soal usia saja yang membuat Ibrahimovic terlihat jadi pembeda di lini depan Rossoneri.

Ibrahimovic baru saja menginjak usia 39 tahun pada 3 Oktober lalu. Usia 39 tahun jelas membuat ia sudah masuk dalam kategori pemain yang siap pensiun atau bahkan sudah layak pensiun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sosok Ibrahimovic jelas tak pantas jadi simbol regenerasi dan proyek jangka panjang yang tengah didengungkan oleh Milan.

Ibrahimovic seolah striker dari masa lalu yang coba diperas sisa-sisa tenaganya oleh Milan.

AC Milan's Zlatan Ibrahimovic celebrates with teammates keeping a safety distance after scoring his side's second goal during the Serie A soccer match between Inter Milan and AC Milan at the San Siro Stadium, in Milan, Italy, Saturday, Oct. 17, 2020. (AP Photo/Antonio Calanni)Zlatan Ibrahimovic berhasil jadi pemimpin pemain-pemain muda AC Milan. (AP/Antonio Calanni)

Dari banyaknya striker muda di Eropa, Milan memilih percaya bahkan terus berharap Ibrahimovic memperpanjang kontrak di Milan pada akhir musim lalu, sesuatu yang akhirnya direspons dengan baik oleh Ibrahimovic.

Namun Ibrahimovic seolah tak menganggap bahwa usia 39 tahun atau lebih tua sebagai batasan masa aktif pemain sepak bola.

Tingginya gairah Ibrahimovic untuk berprestasi membuatnya memilih kembali ke Eropa setelah menikmati dua musim di MLS, liga yang sering diidentikan dengan persiapan pemain bintang menuju pensiun.

Ibrahimovic seolah sadar bahwa api semangat dalam dirinya masih berkobar besar dan kembali ke Eropa untuk bermain bersama Milan adalah pilihan logis.

Ibrahimovic Kerja Keras Tepati Janji

Salah satu hal yang menarik dari Ibrahimovic adalah soal kepercayaan diri yang ia miliki. Ibrahimovic menyatakan tanpa ragu bahwa Milan bisa jadi juara Liga Italia andai saja ia datang dari awal musim.

Kepercayaan diri level ini tentu tidak bisa dimiliki setiap orang. Lebih sulit lagi, kepercayaan diri macam ini tidak akan bisa diwujudkan oleh semua orang.

Namun Ibrahimovic jelas membuktikan bahwa ia telah menunjukkan langkah yang tepat untuk membuktikan sesumbar yang ia ucapkan di musim lalu.

AC Milan’s Zlatan Ibrahimovic scores his side’s first goal during the Serie A soccer match between Inter Milan and AC Milan at the San Siro Stadium, in Milan, Italy, Saturday, Oct. 17, 2020. (Spada/LaPresse via AP)Zlatan Ibrahimovic mencetak gol cepat di awal laga.  (AP/Spada)

Dalam laga lawan Inter Milan di derby della Madoninna, gol cepat Ibrahimovic jadi penentu.

Pada momen gol pertama, Ibrahimovic dengan cerdik memanfaatkan keagresifan Aleksandar Kolarov. Ibrahimovic tinggal menyesuaikannya dan menjatuhkan diri saat tekel Kolarov mengenai kakinya.

Eksekusi penalti Ibrahimovic memang gagal, namun yang terpenting ia bisa mencetak gol memanfaatkan bola liar yang terjadi setelahnya.

Belum selesai kekesalan Inter atas proses gol pertama, Ibrahimovic kembali menghukum Inter tiga menit kemudian. Gol ini jelas merupakan kombinasi kecepatan pemain-pemain muda Milan dan jam terbang tinggi Ibrahimovic.

Melihat Rafael Leao berlari cepat, Ibrahimovic menanti di tiang jauh. Leao mengirim umpan dan Ibrahimovic tanpa kesulitan meneruskan umpan matang itu menjadi gol.

Gol cepat Ibrahimovic ini kemudian hanya sanggup dibalas oleh sebuah gol Romelu Lukaku. Meski Ibrahimovic tak lagi menonjol di babak kedua, ia sukses menunaikan tugasnya mengantar Milan menang.

AC Milan's Zlatan Ibrahimovic opens his arms to embrace the teammates at the end of the Serie A soccer match between Inter Milan and AC Milan at the San Siro Stadium, in Milan, Italy, Saturday, Oct. 17, 2020. Ibrahimovic scored both goals in AC Milan 2 - 1 victory. (AP Photo/Antonio Calanni)AC Milan kini layak diperhitungkan sebagai tim calon juara Liga Italia. (AP/Antonio Calanni)

Milan Penantang Serius Liga Italia

Kemenangan atas Inter ini merupakan penegasan bahwa Milan telah jadi penantang serius gelar Liga Italia musim ini. Juventus tidak hanya patut mewaspadai Atalanta, Inter Milan, Lazio, dan Napoli. Mereka juga harus mengembalikan nama Milan sebagai rival mereka musim ini.

Empat pertandingan awal dengan nilai sempurna jelas jadi bukti kuat Milan sudah kembali ke arena pertarungan perebutan gelar.

Kombinasi pemain-pemain muda yang cepat, agresif, dan lapar dipimpin Ibrahimovic yang punya kematangan dan mental juara. Kombinasi ini yang membuat Milan bisa meledak di awal musim, bahkan meraih kemenangan ketika Ibrahimovic harus absen karena Covid-19.

Banner Live Streaming MotoGP 2020

Perjalanan Milan menuju gelar juara Liga Italia masih jauh karena banyak ujian yang mesti mereka lewati. Namun merujuk penampilan Milan semenjak Ibrahimovic datang, rasanya sesumbar Ibrahimovic sejauh ini berhasil ditepati olehnya.

Mulut besar Ibrahimovic benar-benar memberikan ancaman nyata, bukan hanya sekadar gertakan semata.

(har)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER