Kakak beradik Kelana Noah Mahessa dan Luah Fynn Jeremy Mahessa masih membutuhkan adaptasi bersama Timnas Indonesia U-19 yang memiliki gaya main berbeda dengan klub mereka di Jerman.
Kelana dan Luah bergabung dengan David Maulana dan kawan-kawan dalam pemusatan latihan di Kroasia, Minggu (18/10). Keduanya mulai berlatih sehari kemudian dan tampil dalam laga uji tanding menghadapi Hajduk Split, Selasa (20/10).
Sang kakak tampil sejak menit pertama, sedangkan sang adik menyusul pada babak kedua. Mendapat pujian dari pelatih Shin Tae Yong, Kelana dan Luah justru membeberkan upaya penyesuaian dengan gaya sepak bola yang diinginkan pelatih asal Korea Selatan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, saya melihat gaya yang bermain tim cukup berbeda dibandingkan gaya bermain kami di Jerman. Permainan cepat dengan bola panjang," ujar Luah.
"Di klub saya, tempo permainan tidak terlalu cepat. Tidak banyak umpan lambung. Di Timnas tempo permainan cepat, bayak umpan lambung ke pemain sayap, winger melakukan cut inside kurang lebih begitu," sambungnya.
![]() |
Perbedaan gaya main di Bonner SC dan Timnas Indonesia U-19 yang diungkapkan sang adik diakui oleh Kelana.
Pemain yang sempat melakukan trial di Persela Lamongan itu berharap dapat segera menyesuaikan diri dengan kemauan Shin Tae Yong.
Lihat juga:Manchester United yang Maha Membingungkan |
"Kami harus cepat mengetahui tim ini, bagaimana cara bermain di tim dan cara bermain yang diinginkan pelatih. Saya rasa normal jika kami kesulitan beradaptasi. Namun saya yakin ke depannya kami bisa beradaptasi. Saya berharap bisa membantu timnas menghadapi Piala Dunia U-20 dan target lain di masa depan," tutur Kelana dikutip dari laman resmi Youtube PSSI.
Shin Tae Yong pun menuturkan ingin memberi kesempatan main lagi bagi Kelana dan Luah dalam laga uji tanding berikutnya maupun dalam laga internal tim. Sebelum Kelana dan Luah datang, Timnas Indonesia U-19 sudah diperkuat dua pemain blasteran, Jack Brown dan Elkan Baggott.
(nva/nva)