Respons Arema dan Bali United soal Wacana Format Baru Liga 1

CNN Indonesia
Kamis, 05 Nov 2020 04:01 WIB
Arema FC dan Bali United memiliki respons berbeda terkait wacana format baru Liga 1 2020 yang akan digelar pada 2021.
Arema FC dan Bali United merespons wacana perubahan format Liga 1 2020. (ANTARA FOTO/Irfan Anshori)
Jakarta, CNN Indonesia --

Arema FC dan Bali United memiliki respons berbeda terkait wacana format baru Liga 1. Termasuk wacana opsi menghentikan lanjutan musim 2020 dan memulai kompetisi 2021.

General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, mengatakan operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) tidak mungkin menghentikan Liga 1 2020 yang tertunda sembilan bulan terakhir akibat pandemi Covid-19. Terlebih rapat Exco PSSI sudah memutuskan untuk melanjutkan kompetisi Liga 1 2020 di 2021.

"Tidak mungkin [mengganti Liga 1 2020 dengan musim baru]. Iya, tetap melanjutkan musim yang 2020. Saya heran juga kok masih mau ganti format. Di surat [LIB] sudah jelas," kata Ruddy kepada CNNIndonesia.com, Rabu (4/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ruddy menganggap kompetisi 2020 yang dilanjutkan di 2021 bukan sebuah masalah. Sekalipun kompetisi digelar lintas tahun dan terjadi irisan jadwal dengan gelaran Piala Dunia U-20 2021.

Banner Live Streaming MotoGP 2020

Dalam surat LIB kepada klub per tanggal 29 Oktober lalu disebut jelas jika kompetisi Liga 1 2020 akan dilanjutkan pada awal Februari 2021. Kemudian dalam surat LIB terbaru tanggal 2 November 2020 ditambahkan bahwa Liga 1 2020 akan dilanjutkan pada Februari dan selesai pada Juli.

"Yang belum tahu kan apakah Liga akan dipecah dua wilayah atau lanjut dengan format yang sekarang. Tapi intinya musim kompetisi 2020 dilanjutkan di 2021. Taruhlah, kalau selesai Juli dan tidak ada pembagian wilayah tidak masalah," ujarnya.

Sementara itu, CEO Bali United, Yabes Tanuri menyebut menyerahkan segala keputusan terbaik terkait kelanjutan kompetisi Liga 1 kepada LIB dan PSSI.

"Kami menerima segala keputusan yang diberikan. Bagaimana format dengan perhitungan seperti apa yang bisa dilakukan LIB dan PSSI. Mereka juga pasti ada perhitungan tertentu. Terserah LIB mau bagaimana formatnya yang penting ada pertandingan saja," ucap Yabes.

Pesepak bola Bali United Ilija Spasojevic (tengah), Melvin Platje (kanan) dan Rahmat (kiri) merayakan gol ke gawang Than Quang Ninh Vietnam dalam pertandingan sepak bola babak penyisihan Grup G Piala AFC di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Selasa (11/2/2020). Bali United menang atas Than Quang Ninh dengan skor 4-1. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/pras.Bali United meliburkan pemain hingga kepastian bergulirnya Liga 1 2020. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

Lebih lanjut Yabes menambahkan dampak dan kerugian paling dirasakan Bali United adalah karena tidak ada pertandingan. Otomatis hal itu berkaitan dengan anjloknya harga saham Bali United di pasar saham.

"Apalagi kita harus mengikuti Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) baru. Kalau saham anjlok pasti semua industri juga berasa, tapi kami percayakan saja pada market. Yang paling penting semua sehat dan bisa mengatasi ini. Survive melewati ini. Banyak yang bisa kita pelajari dan apa yang bisa kita lakukan," sebut Yabes.

Di sisi lain, sejak Oktober lalu Bali United telah meliburkan para pemainnya. Belum pasti kapan skuad Serdadu Tridatu akan dikumpulkan kembali.

"Tim sudah libur sejak Oktober sampai ada informasi lanjutan dari LIB. Ada surat lagi yang berisi tanggal pasti kapan liga dimulai. Jadi selama belim ada surat kepastian dari LIB soal tanggal mulai kompetisi ya masih libur," tuturnya.

(ttf/jun)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER