Penyerang Timnas Indonesia U-19, Amiruddin Bagus Kahfi Alfikri, bicara soal keinginannya berkarier di luar negeri dan rencana gabung bersama FC Utrecht, klub Eredivisie atau level tertinggi di kompetisi sepak bola Belanda.
Bagus mendapat kesempatan berkarier di luar negeri setelah mengikuti program Garuda Select di Inggris sejak 2018. Selain mendapat pengalaman tanding melawan klub-klub junior di Inggris, saudara kandung Amiruddin Bagas Kaffa Arrizqi juga sempat mengalami cedera engkel saat Garuda Select menghadapi Queens Park Rangers (QPR) U-18 medio Maret 2020.
Langkah Bagus berkarier di luar negeri sempat mendapat sorotan setelah sempat mampir di Utrecht dalam rangkaian pemulihan cedera.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas bagaimana progres rencana Bagus bergabung dengan FC Utrecht? Bagaimana proses komunikasi dengan klub Barito Putra jelang kepindahannya ke Utrecht? Berikut wawancara khusus CNNIndonesia.com bersama Bagus Kahfi:
Boleh cerita soal agenda kepulangan ke Indonesia?
Tujuan kepulangan saya ke Indonesia adalah bertemu dengan Barito Putera dan saya sudah ke sana. Mereka juga sudah menerima saya dengan welcome dan saya menunggu surat pelepasan saya dari Barito Putera.
Saya kembali ke Indonesia untuk meminta restu secara resmi ke Barito Putera berupa surat pelepasan sebagai klub yang saya hormati dan berkontrak dengan saya terhitung sejak November 2018 hingga Oktober 2021.
Hasilnya, mereka sangat membantu dan Pak Hasnur juga bangga kalau ada anak didiknya yang bisa berkarier di luar negeri. Tapi Pak Hasnur juga sudah menyerahkan itu ke manajemen dan manajemen bilang mau urus secepatnya. Saya juga berharap semoga bisa secepatnya diurus.
![]() |
Bagaimana ceritanya sampai bisa sampai FC Utrecht?
Prosesnya pastinya karena Dennis Wise yang mendorong saya untuk selalu bekerja keras dan dia bilang kalau kamu bekerja keras pasti ada hasil. Dan FC Utrecht adalah salah satu klub yang membantu saya juga dalam program penyembuhan dan akhirnya tertarik untuk mendatangkan saya.
Mereka tertarik untuk membina dan melatih saya di sana dan saya juga berterima kasih. Di sana saya akan bergabung dengan Jong [tim muda] Utrecht.
Bagaimana kemajuan perkembangan bergabung dengan Jong Utrecht?
Saya di sana itu enggak ada apa-apanya. Makanya saya tidak mau kehilangan kesempatan ini. Saya yakin bisa bersaing di sana, tehnical director-nya juga yakin saya bisa bersaing di sana.
Makanya mereka tertarik dan bersedia rekrut saya dan saya juga berjuang. Saya ingin membuktikan itu semua, bahwa saya bisa bersaing di sana. Saya tidak mau kehilangan momen itu. Saya juga sudah ikut trial di sana.
Lalu apa tanggapan keluarga atas penawaran dari FC Utrecht ?
Pas dengar kabar ini orang tua saya senang dan bangga. Orang tua siapa yang tidak mau anaknya berkarier di luar negeri, mereka sangat mendukung.
Apalagi cita-cita saya dari kecil, keinginan saya main di luar negeri. Mereka banyak memberikan saya motivasi dan masukan-masukan untuk menyelesaikan masalah ini.
Apa pendapat Bagas soal bermain di Utrecht?
Bangga sekali dia, kalau saya bisa mewujudkan ini. Dia orang pertama yang saya kabarkan.
Saya cuma cerita ke Bagas soal masalah ini. Saya jarang cerita ke orang tua, tapi Bagas tahu semua. Kita satu darah, walaupun jauh saya punya saudara yang mungkin tidak pernah mengkhianati saya.
Bagaimana soal keinginan gabung dengan Timnas?
Sekarang semua pemuda di Indonesia ketika ditanya, 'mau enggak main di timnas?', pasti semua akan jawab mau. Dan saya pun menunggu momen itu tapi dengan syarat saya sudah sembuh 100 persen.
Saya main buat negara itu enggak setengah-setengah, saya juga tahu kapasitas diri saya. Kalau saya belum siap, untuk apa saya paksakan. Saya enggak mau terjadi yang enggak-enggak, yang selama ini sudah saya bangun selama berbulan-bulan terakhir ini saya ingin sembuh.
Saya ingin bermain bola tanpa ada rasa sakit, tanpa ada keluhan sedikit pun, itu yang saya targetkan pertama. Dan kalau misalnya saya sudah sembuh total pasti saya mau lah dipanggil timnas.
![]() |
Bagaimana kondisi cedera saat ini?
Kalau 100 persen ya belum. Saya masih ada keluhan, saya masih ada program latihan yang harus saya lakukan dan saya harus bekerja keras untuk itu, supaya semua kembali seperti dulu, normal. Ya situasi lagi sulit begini tapi Insya Allah pasti bisa lah ngelewatin-nya.
Program recovery saya sekarang sudah dipegang sama Utrecht.
Jadi saat ini transfer ke FC Utrecht batal?
Sebenarnya mereka sudah membatalkan [kontrak] pas pertama awal sekali saya tanda tangan. Tapi setelah dijelaskan lagi sama Dennis Wise tentang kondisi di Indonesia, mereka mau mengerti dan minta Barito Putera menjawab email mereka.
Isi emailnya apa, Barito yang tahu. Yang jelas ada batas waktunya buat Barito Putera balas email Utrecht. Tapi saya kurang tahu batas waktunya, yang jelas dalam waktu dekat.
Barito juga bersedia buat membantu. Pak Hasnur juga janji kepada saya sebelum saya tanda tangan kontrak dengan Barito Putera, dia bilang akan melepas saya jika ada salah satu tim di Eropa tertarik kepada saya.
Pak Hasnur yang saya hormati juga tidak akan pernah berbohong. Saya percaya, demi kebaikan karier saya dan Pak Hasnur sendiri sudah memasrahkan semua ke manajemen Barito seperti Pak Imran dan pak Ikhsan, yang lagi memproses itu.
Jadi saya tinggal tunggu surat keluar dan itu tujuan saya pulang ke Indonesia.
Apa yang jadi kendala Barito belum mau memberikan surat keluar menuju FC Utrecht ?
Sebetulnya tidak sulit, tapi memang saya harus ketemu langsung dengan Barito dan dengan Pak Hasnur biar clear semuanya.
Apa rencana berikutnya setelah bertemu Barito Putera?
Saya mau surat lebih cepat lebih baik dan saya mau urus apa yang harus saya selesaikan.
![]() |
Saat baru tiba di Jakarta sempat bertemu dengan Raffi Ahmad, ada bahas soal FC Utrecht?
Senang juga bisa ketemu sama beliau. Orang yang sangat baik, humble segala macam. Senang bisa ngobrol sama dia banyak masukan banyak ilmu juga yang didapat.
Dia tahu masalah saya, katanya tetap semangat dan banggakan Indonesia.
Di Utrecht FC sempat bertemu dengan Wesley Sneijder, bagaimana ceritanya?
Sengaja dipertemukan karena Dennis Wise, dan saya bersyukur bisa ketemu orang hebat yang biasanya saya cuma bisa nonton di televisi terus bisa ketemu, bisa ngobrol segala macem. Ya suatu kebanggaan.
Pas ngobrol bilang tetap kerja keras, kerja keras, kerja keras. Selain Sneijder ada beberapa, Jamie Vardy pernah bertemu.
Apa pesan-pesan Anda untuk pemain-pemain muda Indonesia lain yang berencana berkarier di luar negeri?
Bagaimana ya campur aduk lah rasanya. Susah dan harus ada restu dan beberapa tahap untuk melewati ini semua sebelum berkarier di luar negeri. Apalagi kita juga kurang dipandang sama sepak bola Eropa.
Mestinya ada kesempatan pemain lain buat ke Eropa. Mungkin salah satunya saya sama Dennis Wise dibawa mereka dan dia bisa mendengarkan saya.
Tapi tidak semudah itu, saya juga punya tim yang harus saya hargai dan saya hormati dan mereka berhak. Begitu juga saya karena saya menghormati tim saya karena masih punya kontrak sebagian dengan mereka.
Apalagi kepada Tim Barito Putera yang saya banggakan dan Pak Hasnur yang saya hormati, saya mohon bisa mengizinkan saya bermain di luar negeri. Saya tidak mau gagal lagi, saya mau ini kelar, selesai.
(ttf/ptr)