Kapten Timnas Indonesia U-19, David Maulana merasa ada yang berbeda saat menjalani pemusatan latihan (TC) tanpa pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae Yong. David mengatakan tidak ada yang meneriaki pemain saat latihan.
"Mungkin Coach Shin Tae Yong lebih teriak-teriak. Pelatih lokal juga teriak-teriak mengingatkan tapi tidak seperti Shin Tae Yong," kata David usai latihan bersama Timnas Indonesia U-19 di Stadion Madya Senayan, Selasa (17/11).
Meski tidak ada Shin Tae Yong, David mengatakan respek yang diberikan kepada para pemain terhadap asisten pelatih tetap sama. Selama Shin Tae Yong absen, asisten pelatih Nova Arianto memimpin sesi latihan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetap sama, tetap kerja keras, kami respek juga sama pelatih lokal. Itu yang harus diutamakan, jadi kami tidak boleh anggap remeh," ungkapnya.
![]() |
David juga mengaku latihan dua hari awal di Jakarta cukup berat buat mereka. Para pemain mengikuti latihan fisik dengan naik dan turun tangga tribune Stadion Madya selama 20 menit dan latihan skipping.
"Cukup berat [latihan], tapi mungkin ada yang lebih berat lagi dari ini, saya yakin ke depannya. Tapi kalau sejauh ini, ini yang paling berat. Sebelumnya juga ada keliling lapangan 10 menit, terus ada waktunya 1 menit sprint," ungkap David.
Kehadiran 11 pemain baru yang bergabung pada TC kali ini juga dianggap David sebagai hal yang bagus. Sebab, kehadiran pemain baru bisa menjadi tambahan motivasi untuk selalu tampil maksimal saat latihan.
"Ini bagus buat tim, saya yakin yang lama motivasinya semakin bertambah karena ada pemain baru. Kita jadi enggak mau kalah, ini bagus untuk perkembangan tim," ujar David.
Dari 11 pemain yang baru dipanggil, tujuh di antaranya merupakan wajah lama yang sebelumnya memperkuat Timnas Indonesia U-16 dan U-19 di era Fakhri Husaini dan mengikuti TC awal bersama Shin Tae Yong. Sebut saja Fajar Fathurrahman, Rendy Juliansyah, dan Risky Sudirman.
Lihat juga:Pelatih Lechia Abaikan Egy Maulana |
Kehadiran mereka disebut David membuat suasana tim di TC kali ini menjadi semakin berwarna. David juga bisa melampiaskan rasa rindunya kepada para kawan-kawan lamanya.
"Pemain lama yang sebelumnya datang jadi lebih ramai lagi, seperti merasa ada di tim yang lama. Kangen, kalau dibilang kangen ya kangen, tapi kami kan harus menatap ke depan," tutupnya.
(ttf/jal)