Gol tiki-taka Al Sadd yang dipimpin Xavi di Qatar Stars League saat melawan Al Gharafa, menjadi bukti legenda Barcelona itu layak melatih Blaugrana.
Pria asal Spanyol itu sempat dikabarkan bakal segera kembali melatih Barcelona sebelum Ronald Koeman tiba. Namun, Xavi merasa terlalu cepat untuk melatih mantan klubnya itu.
Xavi memutuskan bertahan di Al Sadd yang baru saja meraih kemenangan 4-1 atas Al Gharafa pada pekan ke-9 Qatar Stars League. Gol terakhir Al Sadd yang dicetak Baghdad Bounedjah jadi sorotan karena tercipta lewat proses tiki-taka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gol tersebut tercipta melalui umpan satu dua sentuhan yang dibangun dari pertahanan sendiri hingga akhirnya sukses dituntaskan Bounedjah dengan sontekan di depan gawang.
Kualitas Qatar Stars League tentu saja masih di bawah La Liga tetapi kemampuan Xavi untuk menerapkan permainan tiki-taka membuat fan Barcelona semringah. Apalagi tim asal Catalunya itu dianggap mulai kehilangan identitas.
Ketika Barcelona saat ini sedang tercecer di posisi kelima dan berjuang kembali ke papan atas, Xavi justru berhasil membawa Al Sadd ke puncak klasemen.
Selain itu tim arahannya juga mengukir rekor tak terkalahkan dengan rincian delapan kemenangan dan satu imbang.
Pelatih yang pernah membela Barcelona selama 17 tahun itu pernah berkomentar akan kembali ke Camp Nou suatu hari nanti. Ia berharap bisa membangun tim impian bersama dua mantan rekannya di Azulgrana, Jordi Cruyff dan Carles Puyol.
"Saya senang terus mendapatkan pengalaman melatih dan menantang diri saya sendiri. Tapi, tentu saja akan menjadi sebuah kehormatan untuk melatih Barcelona suatu hari nanti."
"Saya ingin membangun tim dengan orang-orang penting yang mengenal klub, mereka yang saya percaya dan akan setia kepada saya," ujar Xavi dikutip Sport Bible.
(jun/jal)