Mir: Kalau Marquez Ikut, Dia Jadi Juara MotoGP 2020

CNN Indonesia
Jumat, 01 Jan 2021 20:24 WIB
Joan Mir tidak memungkiri keberhasilan meraih gelar MotoGP 2020 lantaran Marc Marquez absen setelah mengalami cedera.
Joan Mir tampil konsisten di MotoGP 2020 dan mengungguli pembalap-pembalap lain. (AP/Antonio Calanni)
Jakarta, CNN Indonesia --

Joan Mir tidak memungkiri keberhasilan meraih gelar MotoGP 2020 lantaran Marc Marquez absen setelah mengalami cedera di seri pertama MotoGP tahun lalu.

Mir menjadi pembalap pertama dalam lima tahun terakhir yang bisa merebut gelar juara dunia MotoGP dari Marquez.

Pembalap Suzuki itu menjadi juara dunia di musim yang singkat karena terimbas pandemi virus corona. Selain itu Marquez juga tidak bisa tampil dalam 13 dari 14 seri balap yang diagendakan lantaran cedera di seri perdana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika Mir menjadi juara ada anggapan yang meremehkan pembalap Spanyol tersebut lantaran ketiadaan Marquez di lintasan.

"Setiap orang bebas berpendapat, tetapi saya yakin kalau Marc ikut, dia yang jadi juara. Dan jika tidak, secara realistis, mungkin persaingan akan sangat ketat," kata Mir.

Suzuki Ecstar's Spanish rider Joan Mir steers his bike during the MotoGP Styrian Grand Prix on August 23, 2020 at Red Bull Ring circuit in Spielberg bei Knittelfeld, Austria. (Photo by Joe Klamar / AFP)Joan Mir hanya sekali menjadi juara seri MotoGP 2020, yakni ketika berlangsung di Sirkuit Ricardo Tormo bertajuk MotoGP Eropa. (Photo by Joe Klamar / AFP)

Gelar juara seri yang hanya sekali diraih Mir juga menjadi omongan. Mir pun tak ambil pusing dan bersyukur bisa tampil kompetitif dibanding pembalap-pembalap lain.

"Bagi saya, tahun 2020 begitu indah baik dari di dalam maupun di luar lintasan dan saya menyukainya. Jika kita lihat foto podium, banyak yang mengisinya tetapi saya selalu berada di san adan itu adalah kunci," ujarnya dikutip dari Sport.

GIF Banner Promo Testimoni

Bagi Mir balapan musim lalu menuntut kekuatan mental yang lebih dibanding musim-musim sebelumnya karena terkendala pandemi Covid-19.

"Menjadi juara menjadi terapi terbaik melawan virus corona. Kita tahu banyak yang dikorbankan seperti tidak berlatih di sirkuit tertentu, tidka ke restoran, tidak berjalan-jalan agar tidak bertemu orang yang bisa menularkan virus, tetapi itu demi kebaikan dan demi gelar MotoGP yang tidak ternilai," ucap mantan juara Moto3 itu.

(nva/nva)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER