Kegagalan Barcelona dan Madrid seolah menjadi refleksi dari inkonsistensi kedua tim itu di pentas Eropa dan juga Liga Spanyol. Barcelona dan Madrid sama-sama tidak meyakinkannya di dua ajang itu.
Madrid baru bisa memastikan lolos ke fase gugur Liga Champions di pertandingan terakhir meski berada di grup yang tidak menakutkan. Sedangkan Barcelona hanya bisa lolos sebagai runner up karena kalah bersaing dengan Juventus yang mengalahkan mereka dengan skor telak 0-3 di Camp Nou, Desember 2020 lalu.
Di Liga Spanyol, Barcelona dan Madrid yang biasanya bergantian jadi penguasa justru berada di bawah Atletico Madrid. Luis Suarez dkk tancap gas sejak awal musim memanfaatkan kelengahan Madrid dan Barcelona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atletico menempati puncak klasemen walau baru 16 kali bertanding pada musim ini. Los Colchoneros unggul empat poin atas Madrid dan tujuh poin atas Barcelona yang sudah memainkan 18 pertandingan.
![]() |
Dengan kondisi di klasemen saat ini, Madrid dan Barcelona bakal sulit mengejar Atletico jika tak kunjung mampu tampil konsisten. Apalagi, Madrid dan Barcelona sudah cukup sering terpeleset di Liga Spanyol musim ini.
Madrid yang berada di peringkat kedua sudah empat kali imbang dan tiga kali kalah. Jumlah laga imbang serupa dicatat Barcelona tetapi tim yang bermarkas di Camp Nou itu sudah empat kali kalah pada musim.
Alih-alih ingin mengejar Atletico, Madrid dan Barcelona justru harus mewaspadai tim peringkat keempat, Villarreal yang baru sekali kalah dalam 15 laga terakhir. Oleh karena itu, penting buat Madrid dan Barcelona untuk fokus di sisa musim ini.
Jika itu tak bisa dilakukan maka Madrid dan Barcelona berpotensi mengakhiri musim tanpa gelar besar di sisa musim ini. Khusus buat Barcelona, musim tanpa gelar seperti musim lalu jelas pantang untuk terulang kembali pada musim ini buat tim sebesar mereka.
(jun)