Pengalaman tidak menyenangkan pernah dialami Citra ketika ia sedang PMS dan harus naik ring di waktu yang bersamaan. Itu terjadi pada perebutan gelar One Pride MMA 2017. Sudah jatuh tertimpa tangga, sudah kalah, tapi ia harus tetap menerima omelan dari pelatih di saat hari pertama datang bulan.
"Rasanya emosional banget. Saya menangis hampir dua hari. Saya menangis karena saat itu rasanya tidak ingin diganggu orang, sedangkan saya saat itu diomelin terus sama pelatih. Saya terima dimarahin, tapi karena lagi period jadi pengennya saya menangis terus, lebih baper."
"Saya sebenarnya jarang banget menangis. Tapi ini tuh rasanya beda. Bahkan saya ingin bicara sama pelatih 'Aduh gua lagi period nih', tapi enggak enak dan enggak peduli juga dia pasti. Kalau dikasih tahu pun saat itu dia tidak akan mau dengar dan dianggap cuma jadi alasan saja. Mungkin suatu saat dia akan mengerti," kata Citra.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, sebagai profesional Citra tidak pernah mangkir latihan atau minta libur sekalipun sedang datang bulan. Lewat pola makan dan pola hidup sehat dan teratur yang dijalaninya, Citra mengaku urusan datang bulan ini tak mengganggunya.
Lihat juga:FOTO: MMA yang Bangun dari Tidur Lama |
Tidak sengaja payudara kena pukul lawan saat latihan atau tanding pun pernah dirasakan Citra. Tapi hal itu tidak dipermasalahkan, karena tidak terasa sakit sekalipun tidak menggunakan pelindung khusus di bagian dada.
Meski mendapat sejumlah rintangan, baik Citra, Tati, maupun Linda sama-sama berambisi melanjutkan karier di dunia MMA yang mereka geluti saat ini.
Sekalipun buat Citra, sang ibu secara terang-terangan telah memintanya untuk membantunya bekerja di perusahaan kontraktor yang telah lama dibangun bersama sang ayah. Terlebih sang ayah telah berpulang menghadap Tuhan pada 2020 lalu.
"Mereka [orang tua] ingin saya kerja sama mereka. Papaku meninggal tahun lalu dan mama nawarin 'Kamu enggak mau ya kerja sama mama saja?'. Tapi saya malas dan tidak suka menggantungkan hidup sama orang lain walaupun orang tua sendiri."
"Sampai suatu hari setelah saya cedera lama, terus saya posting di medsos mau balik lagi, terus mama bilang 'Oh ternyata kamu mau fight lagi? Tidak usahlah, mending kerja bareng sama kita saja'. Tapi saya bilang tidak mau. Lama-lama mama pasrah kalau anak-anaknya punya pilihan masing-masing," ucap Citra.
![]() |
Para petarung wanita juga tidak menemukan perbedaan perlakuan selama menjalani karier sebagai petarung. Saat latihan maupun di atas octagon, mereka mengaku diperlakukan sama dengan atlet pria. Bahkan tak jarang mereka berlatih bersama.
Hanya saja di Indonesia terdapat perbedaan signifikan mengenai jumlah pertarungan lantaran keberadaan atlet wanita yang bisa dihitung dengan jari.
"Yang beda itu kesempatannya. Karena [petarung] cowok lebih banyak dibanding cewek. Antara kita akan ketemu lawan yang itu-itu lagi, atau kita akan dipanggilnya jarang karena lawannya enggak banyak. Bayaran sama, tapi kesempatan yang jarang. Kalau misalnya di luar ya kesempatan banyak, fighter ada di mana-mana," jelas Citra.
Linda dan Citra yang bertarung di dalam negeri sama-sama terakhir naik ring pada 2018. Citra sendiri absen lama karena cedera mata yang didapat pada pertarungan terakhir. Sementara Tati sempat mendapat panggilan bertarung di Singapura pada 2020.
Tati, Linda dan Citra kini berjalan di jalur terjal yang tidak semua orang punya nyali memilih opsi tersebut. Punya nyali untuk bertarung di ajang MMA.
(vws)