Pesta sembilan gol ke gawang Southampton jadi sinyal kebangkitan Manchester United. Setan Merah menunjukkan kepantasannya bersaing di jalur juara Liga Inggris musim ini.
Kemenangan atas Soton memutus rangkaian hasil buruk Man Utd tak pernah menang di dua partai sebelumnya. Kalah 1-2 dari Sheffield United dan imbang tanpa gol lawan Arsenal.
Man Utd boleh berpesta untuk merayakan kemenangan fantastis. Bukan hanya skor yang mencolok, tapi juga serangan berapi-api yang dipertontonkan Red Devils.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenangan telak ini memang turut 'dibantu' kartu merah yang terjadi saat laga masih seumur jagung. Pelanggaran brutal Alex Jankewitz kepada Scott McTominay memaksa wasit mengeluarkan kartu merah langsung.
Keunggulan pemain sejak awal pertandingan membuat United makin leluasa mendominasi permainan. Tuan rumah tanpa ampun memborbardir Soton dengan serangan bertubi-tubi.
![]() |
Gol Aaron Wan Bissaka di menit ke-18 jadi pembuka jalan bagi Man Utd untuk menghukum tim tamu. Marcus Rashford, Edinson Cavani, dan gol bunuh diri Jan Bednarek membawa Man Utd unggul 4-0 di babak pertama.
Unggul empat gol tak lantas membuat anak-anak Setan Merah puas. Mereka tak henti-henti memborbardir lawan lewat variasi serangan nan agresif.
Bek sayap Wan Bissaka yang sempat dikritik lantaran kurang ofensif, membuktikan kepiawaiannya membantu serangan bersama Luke Shaw di sisi yang berbeda.
Hasilnya, lima gol tambahan tercipta di babak kedua lewat sepasang gol Anthony Martial, McTominay, Bruno Fernandes, dan Daniel James.
Dominasi MU makin menjadi-jadi ketika Southampton harus bermain dengan sembilan orang di menit ke-86 usai Bednarek diganjar kartu merah.
Squawka mencatat, ini menjadi kemenangan kedua dengan skor 9-0 di Premier League. Sebelumnya mereka pernah menghajar Ipswich Town dengan skor identik pada 26 tahun silam.
Terlepas dari keunggulan pemain, United telah mempertontonkan permainan atraktif penuh gairah. Seluruh pemain seperti tak mau beristirahat meski sudah unggul besar.
Tak ada satupun pemain Man Utd yang terlihat malas-malasan seperti yang terjadi di beberapa laga sebelumnya. Semua pemain terus berlari meski sudah unggul besar.
Tidak ada rasa puas diri dan keragu-raguan. Yang ada hanyalah serangan tanpa henti di sepanjang laga. Gelombang serangan mulai dari umpan silang, umpan pendek satu-dua, hingga tembakan-tembakan keras terjadi di laga ini.
Tiga gol terakhir MU hadir di enam menit sebelum laga usai dan menjadi bukti kekejaman serangan yang harus menjadi standar permainan mereka.
Jika Manchester United mampu menjaga intensitas gila seperti ini, bukan tak mungkin kemenangan dengan skor mencolok sering terjadi. Tak ayal, peluang untuk memenangkan gelar Premier League kembali terbuka lebar.