Kisah Mantan Petinju Lawan Tyson Demi Bayar Sekolah Anak

CNN Indonesia
Minggu, 28 Feb 2021 18:30 WIB
Mantan juara dunia tinju kelas berat, Frank Bruno, memilih menghadapi Mike Tyson pada akhir kariernya demi menyekolahkan anak.
Mike Tyson ketika mengalahkan Frank Bruno pada 1996. (JEFF HAYNES / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan juara dunia tinju kelas berat, Frank Bruno, memilih menghadapi Mike Tyson pada akhir kariernya demi menghidupi keluarga dan menyekolahkan anak.

Bruno yang pernah merasakan kekalahan TKO ronde kelima dari Tyson pada 1989 memilih kembali bertemu dengan Si Leher Beton tujuh tahun berselang.

Berbeda dengan pertarungan pertama ketika Bruno sebagai penantang Tyson yang merupakan pemilik sabuk juara dunia kelas berat versi WBA, WBC, dan IBF, pada pertarungan kedua Bruno merupakan juara bertahan kelas berat versi WBC dan Tyson menjadi penantang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mengambil risiko tetapi saya punya keluarga dan saya tidak bisa merampok bank. Kadang di dalam tinju Anda berpikir, jika Anda kehilangan satu mata, maka masih ada mata yang lain. Jika tangan Anda luka, masih ada tangan yang satunya. Begitulah kehidupan di ring," kata Bruno.

[Gambas:Video CNN]

Pada saat itu Bruno mengalami kerusakan mata yang membahayakan penglihatannya. Namun hal tersebut tidak membuat Bruno ciut.

"Saat mata Anda tidak beres maka pikiran Anda bermain 80 persen dan ada 20 persen yang mengkhawatirkan soal penglihatan. Keadaan sesungguhnya dirasakan di ruang ganti dan saya tetap tampil."

"Pertarungan hanya berjalan tiga ronde sebelum dia menghentikan saya," kenang Bruno dikutip dari The Guardian.

Menurut Bruno keputusan meladeni Tyson adalah hal yang bodoh sekaligus gila, meski banyak orang yang menyebutnya itu merupakan pilihan yang berani.

Banner Testimoni

Desakan ekonomi membuat Bruno tak berhenti bertarung setelah merebut sabuk kelas berat WBC dari Oliver McCall pada 1995.

"Adalah pilihan bijak jika saya pensun setelah saya meraih juara setelah mengalahkan Oliver McCall tetapi saya punya anak yang bersekolah di asrama. Tiap anak dikenakan bayaran 1 juta poundsterling di asrama. Saya punya empat anak dan keempatnya sekolah di asrama, salah satunya masih bersekolah di sana saat ini," ucap Bruno.

(nva/osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER