Jakarta, CNN Indonesia --
Salah satu lembaran dalam kehidupan Khabib Nurmagomedov sudah berakhir setelah memutuskan pensiun di UFC. Namun jangan khawatir, wajah dan suara Khabib akan terlihat serta terdengar di sudut octagon.
Setelah lima bulan hidup tidak tenang sejak memutuskan pensiun usai melawan Justin Gaethje di UFC 254, 24 Oktober 2020, Khabib akhirnya bisa menjalani hidupnya dengan santai.
Tidak ada lagi rayuan dan bujukan dari Presiden UFC Dana White. Tidak ada lagi pertemuan di mana Khabib harus terus menolak tawaran White untuk kembali dari pensiun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak tawaran yang diajukan White kepada Khabib. Selain tidak mencopot The Eagle dari status juara dunia kelas ringan UFC dan pound-for-pound UFC, Khabib juga sempat dirayu White dengan duel ulang melawan Conor McGregor.
[Gambas:Instagram]
Rayuan itu diungkap White jelang UFC 257 antara Dustin Poirier vs Conor McGregor di Abu Dhabi, 24 Januari lalu.
"Duel ini [Poirier vs McGregor] trending lebih besar daripada kamu melawan McGregor di pay-per-view, jadi bayangkan apa yang terjadi jika kamu lawan McGregor lagi," ujar White yang kemudian direspons Khabib dengan tertawa.
Usaha terakhir White terjadi di Los Angeles, Kamis (18/3), malam waktu setempat. White untuk kali terakhir meyakinkan Khabib untuk kembali bertarung. Namun, hasilnya tetap sama. Khabib menolak dan tetap pada keputusan pensiun.
"Khabib sudah pensiun dan dia tidak mau menahan kelas [ringan UFC]. Malam ini pertemuan terakhir kami dan dia pensiun," ujar White kepada ESPN.
Usaha keras White untuk meyakinkan Khabib terhenti setelah lima bulan mencoba. Jika melihat situasi yang ada, tidak sulit untuk yakin Khabib akan menolak tawaran White untuk kembali bertarung di UFC.
[Gambas:Video CNN]
Sejumlah faktor kenapa Khabib Nurmagomedov menolak tawaran kembali ke UFC dari Dana White terlihat dengan jelas. Pertama tentu saja kehilangan sosok ayah, Abdulmanap Nurmagomedov. Itu adalah alasan pertama kenapa Khabib tidak mau kembali bertarung. Khabib tidak ingin kembali bertarung tanpa kehadiran sang ayah.
Faktor kedua tentu saja janjinya kepada sang ibu. Khabib sudah berjanji kepada sang ibu bahwa pertarungan melawan Justin Gaethje adalah yang terakhir. Sebagai seorang muslim yang taat, Khabib tentu ingin menepati janji kepada sang ibu.
Faktor selanjutnya adalah Khabib merasa sudah tidak ada tantangan. McGregor, Poirier, Gaethje sudah dikalahkan. Sementara Charles Oliveira, Michael Chandler, dan Tony Ferguson dianggap Khabib bukan lawan sepadan.
Alasan terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah, Khabib tidak mau melawan sahabatnya, Islam Makhachev, yang mulai merangkak di peringkat petarung kelas ringan UFC.
[Gambas:Video CNN]
Khabib lebih memilih menjadi pendukung Islam di UFC. Khabib lebih memilih memberi jalan bagi Islam agar petarung 29 tahun itu bisa menjadi juara dunia kelas ringan UFC.
Khabib juga membantu sepupunya, Umar Nurmagomedov, berkarier di kelas bantam UFC. Total, Khabib kini memiliki rekor 2-0 sebagai pelatih di UFC.
Khabib pun beralih dari lebih sering beraksi di dalam octagon, ke pinggir octagon. Menariknya, Khabib tidak pernah mau disebut sebagai pelatih.
"Sekarang dengan saya tidak akan berlatih lagi, saya memiliki orang-orang dekat saya, saudara dan teman, yang bertarung di level tertinggi. Ada lima atau enam orang yang kami akan bangun kariernya, dan saya akan membantu mereka, berlatih bersama mereka, berbagi pengalaman saya," kata Khabib.
"Untuk beberapa hal, ini bisa disebut pelatihan kehidupan, tetapi saya tidak akan sepenuhnya memasuki dunia pelatih. Saya akan selalu ada dan membagikan pengalaman saya," ucap Khabib kepada Esquire.
Apapun keputusan Khabib, kita sudah melihat berakhirnya salah satu era petarung terbaik dalam sejarah UFC.