Pengalaman menang atas Francis Ngannou di UFC 220 menjadi modal bagi Stipe Miocic jelang menghadapi duel mempertahankan sabuk juara kelas berat di UFC 260, Minggu (28/3).
Miocic adalah petarung MMA yang memiliki dasar bela diri lebih dari satu. Sebelum terjun ke arena MMA, Miocic lebih dulu mengenal tinju dan gulat.
Ketika mengalahkan Ngannou tiga tahun lalu, Miocic mempraktikkan kemampuan bertinju dan gulat yang cukup baik. Kendati sempat kerepotan menghadapi serangan Ngannou, Miocic masih bisa mengelak dan melepaskan pukulan balik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu upaya takedown Miocic juga membuahkan hasil dan membuat Ngannou kesulitan dalam posisi groundfighting.
Sementara rekam jejak Miocic di MMA memperlihatkan petarung Amerika Serikat keturunan Kroasia ini lebih sering menghantam lawan dalam kemenangan KO/TKO dan tidak pernah menang submission.
1. Tinju
Sebagai mantan atlet tinju, Miocic paham bagaimana menghadapi standing fight. Meski tidak memiliki kekuatan pukulan seperti Ngannou yang begitu dahsyat, namun menurut catatan statistik akurasi striking Miocic lebih bagus ketimbang sang penantang.
Miocic memiliki akurasi pukulan atau tendangan hingga 52 persen dan memiliki rataan 4,9 pukulan atau tendangan masuk per menit.
2. Takedown
Meski tidak pernah menang kuncian, Miocic memiliki kemampuan menjatuhkan lawan seperti terlihat pada duel melawan Ngannou di UFC 220.
Ilmu gulat Miocic bisa kembali jadi pilihan dalam pertarungan kedua melawan The Predator.
Lihat juga:PBSI: Tes Swab Febriana Positif Covid-19 |
3. Gerakan Kaki
Miocic juga terlihat kerap melakukan tendangan ke arah kaki lawan yang diarahkan untuk melemahkan atau menggoyahkan lawan.
Bukan hanya soal tendangan, Miocic juga punya footwork yang bagus sehingga bisa tampil lincah dan membuat lawan kesulitan mengawali serangan.
(nva/ptr)