Francis Ngannou mengaku nafsu untuk mengalahkan Stipe Miocic dengan KO jadi penyebab ia kalah pada pertemuan pertama di UFC 220.
Ngannou kini punya kesempatan untuk membalas kekalahan itu di UFC 260. Ia akan kembali bertarung melawan Miocic dalam perebutan sabuk juara kelas berat UFC pada akhir pekan nanti.
Ngannou memang harus menerima kenyataan pahit saat pertarungan yang terjadi pada 21 Januari 2018. Alih-alih ingin menang KO atas Miocic, Ngannou justru mengakhiri pertarungan sebagai pecundang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ngannou yang dikenal memiliki pukulan keras tak mampu menjatuhkan Miocic. Petarung asal Kamerun itu akhirnya harus bertarung sampai lima ronde dan diputuskan kalah angka mutlak dari Miocic.
Kekalahan itu rupanya jadi pelajaran berharga buat Ngannou. Petarung berusia 34 itu mengaku keinginan menang KO jadi cara berpikir yang salah saat itu.
"Terakhir kali, saya pergi ke sana, dan ini salah satu kesalahan terbesar yang saya lakukan. Saya pergi ke sana untuk menjatuhkan dia, sesuatu yang sebelum tidak pernah saya lakukan, meskipun hampir semua pertarungan saya berakhir dengan KO," ujar Ngannou seperti dilansir MMANews.
"Namun, itu [menang KO] datang dengan sendirinya. Saya tidak pernah [menargetkannya]. Dan sekali saya [menargetkannya], semua tidak berjalan dengan baik," ia melanjutkan.
Kekalahan dari Miocic pada pertemuan pertama membuat Ngannou menelan kekalahan kedua di arena UFC pada saat itu. Kini, Ngannou sudah pernah kalah tiga kali dan menang 15 kali.
Sementara itu, kemenangan atas Ngannou di UFC 220 merupakan kemenangan ke-18 dalam sejarah karier Miocic. Kini Miocic sudah mengoleksi 20 kemenangan dan tiga kekalahan.
(jal/sry)