Pemain Myanmar Dihukum FAM karena Aksi Salam 3 Jari

CNN Indonesia
Selasa, 30 Mar 2021 16:04 WIB
Pemain Selangor FC II asal Myanmar, Hein Htet Aung, melakukan simbol politik salam tiga jari untuk memprotes kudeta di Myanmar.
Pemain Selangor FC II asal Myanmar Hein Htet Aung saat selebrasi. (Foto: AFP/SAI AUNG MAIN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemain Selangor FC II asal Myanmar, Hein Htet Aung, terkena hukuman larangan satu pertandingan karena menampilkan simbol politik salam tiga jari saat pertandingan melawan PDRM FC pada awal Maret lalu.

Tindakan Hein Htet Aung saat melakukan aksi salam tiga jari: menunjukkan jari telunjuk, tengah, dan manis menjadi viral dan dinilai melanggar aturan sepak bola Malaysia.

Asosiasi Sepak bola Malaysia (FAM) melarang gerakan tubuh yang bernilai ofensif dilakukan dalam sepak bola. FAM menambahkan bahwa perilaku tersebut tidak sportif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salam tiga jari disebut menyimbolkan semangat perlawanan sipil, yang menuntut kebebasan serta menentang operasi dari aparat dan militer.

Hein Htet Aung dilarang bermain dalam pertandingan melawan Perak FC II, Jumat (2/4), dan bisa menghadapi hukuman yang lebih berat jika dia mengulangi pelanggaran tersebut.

Banner Live Streaming MotoGP 2021

"Sepak bola harus di atas ras, agama, dan politik," kata Baljit Singh Sidhu, ketua komite disiplin FAM, kepada AFP.

Menurut Baljit Singh, sepak bola harus dimanfaatkan sebagai ajang pemersatu, bukan memecah belah.

"Sepak bola seharusnya digunakan untuk menyatukan orang dan bukan untuk memecah belah mereka dan tidak boleh memihak siapa pun," kata Baljit Singh Sidhu.

Salam tiga jari, yang diilhami oleh film-film Hunger Games, telah menjadi simbol perlawanan di Asia dan kali pertama digunakan secara luas oleh pengunjuk rasa pro-demokrasi Thailand tahun lalu.

Aksi ini juga diadopsi oleh demonstran pro-demokrasi di Myanmar setelah militer merebut kekuasaan dan menahan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi pada Februari lalu.

Kudeta tersebut memicu protes besar-besaran di seluruh Myanmar dengan aparat militer berupaya untuk menghentikan gerakan tersebut.

[Gambas:Video CNN]

(rhr/jun)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER