ANALISIS

Setahun PSSI Tanpa Sekjen Definitif

CNN Indonesia
Selasa, 13 Apr 2021 11:48 WIB
Hari ini genap setahun PSSI tak punya Sekretaris Jenderal definitif sejak Ratu Tisha Destria memutuskan mundur pada 13 April 2020.
Yunus Nusi merangkap jabatan sebagai Exco dan juga Plt Sekjen PSSI. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)

Bung Towel, sapaan akrab Tommy Welly mengatakan, sebagai Plt Sekjen Yunus Nusi banyak blundernya. Salah satu yang paling fatal adalah penunjukan Persija sebagai wakil Indonesia dalam Piala AFC 2021, mendampingi Bali United.

Padahal, dalam Entry Manual for AFC Club Competition 2021 Edition, tepatnya pasal 9.1, AFC menjelaskan klub yang bisa tampil di Piala AFC 2021 harus memiliki salah satu syarat, yakni juara liga, juara turnamen (Piala Indonesia), peringkat kedua liga, peringkat ketiga liga, dan peringkat keempat liga.

Persipura pun protes dengan keputusan tersebut. Bukannya meminta maaf atas putusan yang keliru itu, PSSI lewat Yunus malah membuang badan. "Soal protes dari Persipura sudah kami sampaikan ke AFC. Jadi, sekarang kami tinggal menunggu penentuan dari AFC," ucap Yunus pada 19 Desember 2020.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Blunder lainnya, menurut Tommy, Sekjen PSSI selalu lambat memberi informasi tentang putusan dari AFC ke publik. Padahal, sebelum diumumkan oleh AFC, setiap federasi termasuk PSSI, terlebih dahulu mendapat informasi berupa surat resmi keputusan.

"Yang paling terasa (kinerja Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi) hubungan dengan AFC, dengan konfederasi. Menurut saya komunikasi dengan konfederasi sangat lambat. Saya pikir sekarang ini tidak ada yang peduli lagi dengan jabatan Plt Sekjen yang sudah setahun. Bahkan voters pun tidak ada yang keberatan dengan status Plt tersebut," katanya.

Banner Video Highlights MotoGP 2021

Namun, Hasani beda pendapat. Menurutnya, Yunus bekerja cukup baik sebagai Plt Sekjen. Hasani pun pernah berbicara langsung kepada Yunus mengenai posisi Sekjen dan Exco yang berbenturan. Hasani mengingatkan, jika Yunus ingin menjadi Sekjen PSSI harus mundur dari Exco PSSI dan Ketua Asprov PSSI Kaltim.

"Saya katakan, kalau sebagai teman Exco, kami support. Kan, pilihannya ada di Pak Yunus sebagai calon Sekjen dan Ketua Umum yang membutuhkan Kesekjenan. Kami Exco menerima setelah ada calon kami seleksi, tapi kami tidak bisa mengganti. Itu hak ketua umum," ucap Hasani.

Sejauh ini, menurut Hasani, belum ada pembahasan soal seleksi Sekjen PSSI. Jika Haruna mengatakan bakal ditetapkan saat Kongres PSSI pada Mei nanti, Hasani malah belum tahu.

"Kalau akan dibuka seleksi kami (Exco) akan diundang dalam rapat internal. Secara resmi kami belum ada diundang untuk rapat tersebut. Bisa jadi saat kongres, bisa jadi sebelum kongres. Yang punya hak untuk mempertanyakan adalah pemilik suara," kata Hasani.

(abd/jal)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER