Berita mengenai lima tim yang bisa dituju Jose Mourinho usai dipecat Tottenham Hotspur dan cerita terbentuknya European Super League menjadi sejumlah berita olahraga terpopuler dalam 24 jam terakhir.
Selain itu ada berita mengenai alasan pembalap Honda Marc Marquez menangis di MotoGP Portugal 2021 yang juga menjadi perhatian pembaca.
Berikut tiga berita olahraga terpopuler dalam 24 jam terakhir:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jose Mourinho harus menerima kenyataan pahit dipecat dari kursi pelatih Tottenham Hotspur seiring hasil buruk yang diraih oleh Tottenham di kompetisi domestik maupun Eropa.
Pemecatan yang dialami Mourinho ini menjadi yang ketiga beruntun setelah Manchester United dan Chelsea.
Namun demikian, pesona Mourinho agaknya masih akan menarik minat tim-tim besar di masa depan. Ada lima tim yang mungkin jadi destinasi berikutnya buat Mourinho setelah dipecat Tottenham yaitu Juventus, PSG, Bayern Munchen, Timnas Inggris, dan Timnas Portugal.
Sebanyak 12 klub top Eropa membentuk kompetisi baru bernama European Super League sebagai sumber keuangan baru demi meningkatkan pendapatan.
![]() |
Wacana digelarnya European Super League menjadi isu terhangat di dunia sepak bola saat ini setelah 12 tim secara resmi menjadi Klub Pendiri kompetisi tersebut, Minggu (18/4).
European Super League adalah liga yang diikuti klub-klub sepak bola dari seluruh Eropa. Konsep ini sebenarnya sudah dibahas sejak tahun 1990-an, namun tidak pernah terealisasi. Kini, ide Super League kembali diusulkan untuk digelar pada musim 2023-2024 mendatang.
Marc Marquez mengungkapkan alasan menangis di paddock Repsol Honda usai finis ketujuh di MotoGP Portugal 2021 di Sirkuit Algarve, Minggu (18/4).
Pembalap 28 tahun itu emosional usai menempati 10 besar di seri ketiga pada MotoGP 2021 tersebut. Bahkan, ketika hendak diwawancara DAZN, air mata itu kembali jatuh.
"Saya adalah orang yang suka menyimpannya [emosi] di dalam [hati], dan tidak banyak mengungkapkannya, tetapi saya telah memasuki kotak [paddock] dan saya telah runtuh. Itu sulit [menahan tangis]," kata Marquez.