Tiga klub pendiri European Super League yang berasal dari Inggris, Chelsea, Manchester City, dan Liverpool disebut mulai goyah.
European Super League memancing kontroversi dan memunculkan resistensi yang begitu besar sehingga membuat tiga klub pendiri dikabarkan mulai berpikir ulang mengenai rencana pelaksanaan liga.
Dilansir dari beberapa media di Eropa, Chelsea dan Man City disebut mulai melunak soal European Super League. Begitu pula dengan Liverpool yang mulai memikirkan pembatalan terkait gelombang protes dari suporter mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain tiga klub tersebut, di Inggris terdapat tiga kesebelasan lain yang masuk dalam kategori pendiri European Super League yakni Manchester United, Arsenal, dan Tottenham Hotspur.
Klub-klub itu kini menghadapi tentangan besar dari berbagai pihak. Tak cuma FIFA dan UEFA, tetapi juga Premier League, pelatih, pemain, juga fan.
Kabar mengenai Chelsea, Man City, dan Liverpool yang mulai tidak yakin soal European Super League secara tak sengaja muncul setelah presiden UEFA, Aleksander Ceferin, menyinggung secara langsung klub-klub Liga Inggris yang menjadi pendiri.
![]() |
"Pada titik ini saya ingin mengalamatkan pemilik-pemilik beberapa klub Inggris. Anda melakukan kesalahan besar. Beberapa orang mengatakan itu adalah keserakahan, yang lain adalah meremehkan, kesombongan, kecorobohan, ketidaktahuan sama sekali tentang budaya sepak bola Inggris. Tetapi itu semua tidak masalah."
"Yang penting masih ada waktu untuk mengubah pikiran, tidak ada yang lepas dari kesalahan. Suporter Inggris berhak meminta Anda mengoreksi kesalahan, mereka pantas dihormati," ujar Ceferin.
(nva/nva)