Direktur Mandalika Racing Team SAG, Kemal Nasution memberikan penjelasan soal dua pembalap, Thomas Luthi dan Bo Bendsneyder yang gagal mendapatkan poin di gelaran Moto2 Portugal 2021, Minggu (18/4) lalu.
Dalam balapan di Sirkuit Algarve, Portimao tersebut, hanya Thomas Luthi yang bisa menuntaskan balapan. Mantan juara 125cc itu finis di peringkat ke-17 dan tidak mendapatkan poin.
Sedangkan rekan satu timnya, Bo Bendsneyder yang selalu menyumbangkan poin di dua balapan sebelumnya gagal finis di Portugal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Permasalahan jelas ada di teknis. Kalau Luthi itu memang dari awal balap di Qatar dia masih menyesuaikan gaya balap karena perubahan tipe bannya. Komponen ban yang dipakai tahun ini merupakan komponen ban superbike," kata Kemal kepada CNNIndonesia.com, Rabu (21/4).
Menurut Kemal, untuk pembalap muda yang belum lama di Moto2 mungkin perubahan komponen ban tersebut tidak masalah. Sebab biasanya tipikal pembalap muda adalah agresif yang memang sesuai dengan ban yang digunakan saat ini.
![]() |
"Tapi Luthi ini kan pembalap lama, jadi dia butuh adaptasi. Jadi dia selalu mengeluhkan gripnya kurang. Kalau sudah ketemu, dia pasti akan maju. Di Portugal kemarin juga sebenarnya dia sudah agak mending, mulai naik-naik ke atas," jelasnya.
Sementara itu, Bo Bendsneyder telah mengakui kepada Kemal sejak awal bahwa Sirkuit Algarve, Portimao bukan jadi favoritnya. Menurut Bendsneyder, Portugal bukan sirkuit kencang, tapi sirkuit dengan skill grip yang sangat sedikit.
Selain itu, Kemal menyebut salah satu persoalan teknis yang membuat performa Bendsneyder tidak optimal di Portugal dikarenakan dua mekanik utama di Pertamina Mandalika SAG Racing Team yang tak bisa hadir karena Covid-19.
"Salah satu mekanik utama kita kena Covid-19. Dia tidak merasakan apa-apa tapi memang aturannya tidak boleh masuk. Satu lagi, teman mekanik yang satu ruangan dengan dia juga tidak boleh masuk, padahal dia negatif. Ada aturannya dan harus diikuti."
"Sehingga kami menambal kekosongan dua mekanik ini pakai dua mekanik dari tim CEV kita. Ini juga agak ganggu karena jumlah orang yang boleh masuk dibatasi, satu orang bisa melakukan beberapa pekerjaan yang hasilnya jadi tidak maksimal. Jadi murni pembalap ini nekat-nekatan saja," ujar Kemal.
Selanjutnya, jelang Moto2 di Jerez, Kemal yakin kedua pembalapnya bakal lebih percaya diri.
"Di Jerez kami agak lebih percaya diri karena seharusnya mereka sudah hapal track-nya dan harusnya bisa lebih baik dari kemarin. Target kami ke mereka itu poin. Sebab yang utama di balapan ini bukan cuma motor, tapi mental pembalap. Makanya di tiga race sebelumnya kalau dapat poin saja sudah Alhamdulillah," tuturnya.