Gaduh European Super League yang Kini Sekarat

Juprianto Alexander | CNN Indonesia
Rabu, 21 Apr 2021 20:37 WIB
European Super League dalam kondisi sekarat. Namun UEFA juga harus banyak belajar meski mereka jadi pemenang di kisruh ini.
Ide European Super League mendapat tentangan dari banyak pihak termasuk para pemain. ( AP/Michael Regan)
Jakarta, CNN Indonesia --

European Super League dalam kondisi sekarat. Namun UEFA juga harus banyak belajar meski mereka jadi pemenang di kisruh ini.

Drama rencana menggelar kompetisi sempalan European Super League kini hampir bisa dipastikan gagal terlaksana. Hal ini seiring gugurnya sembilan klub berlabel elite Eropa yang semula menjadi inisiator.

Klub kaya raya milik Sheikh Mansour, Manchester City jadi yang pertama undur diri dari daftar ini pada Selasa (20/4) waktu setempat. Penolakan dari banyak pihak seperti suporter, pemain, pelatih Pep Guardiola hingga UEFA dan FIFA membuat Man City menarik rem darurat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Man City agaknya sadar tidak bisa melangkah lebih jauh karena akan ada banyak pihak yang dirugikan. Masa depan klub dalam ancaman untuk tetap berpartisipasi di Liga Inggris dan Liga Champions. Apalagi kini Kevin De Bruyne dkk sudah sampai di semifinal Liga Champions.

Pun demikian dengan para pemain. Seluruh pemain dari 12 klub inisiator diancam oleh Presiden UEFA, Aleksander Ceferin tidak bisa bermain di Piala Eropa dan Piala Dunia.

Soccer Football - Champions League - Quarter Final Second Leg - Borussia Dortmund v Manchester City - Signal Iduna Park, Dortmund, Germany - April 14, 2021 Manchester City's Riyad Mahrez celebrates scoring their first goal with teammates Pool via REUTERS/Ina FassbenderManchester City memastikan menarik diri lantaran ancaman dicoret dari Liga Champions musim ini. (Pool via REUTERS/INA FASSBENDER)

Ancaman ini jelas mengganggu dan tidak main-main untuk pemain yang tidak ingin kehilangan kesempatan bermain di ajang besar. Mengangkat trofi Piala Eropa dan Piala Dunia merupakan impian terbesar semua pemain yang sudah ada dalam benak mereka, bahkan sejak masih kanak-kanak.

Jejak Man City lantas diikuti oleh lima tim Inggris lainnya yakni Arsenal, Liverpool, Manchester United, Chelsea, dan Tottenham Hotspur. Kelima klub ini plus Man City yang disebut Big Six Liga Inggris mencoba mawas diri karena ide menggelar European Super League disebut hanya semata mementingkan uang tanpa memperdulikan aspek-aspek lain dari sepak bola.

Setelah Big Six Liga Inggris, Inter Milan AC Milan, dan Atletico Madrid juga mengucapkan sayonara kepada European Super League pada Rabu (21/4) sore WIB. Alhasil, sudah sembilan klub pendiri European Super League yang menarik diri.

Dengan begitu, tinggal tersisa tiga tim lain yakni Juventus, Real Madrid, dan Barcelona yang belum mengeluarkan keputusan resmi untuk mundur dari ajang ini. Meskipun, kabar yang mencuat Barcelona juga akan secepatnya mengikuti langkah delapan klub lain yang sudah lebih dulu mundur.

Gelombang protes besar-besaran dan kritik yang datang dari berbagai pihak membuat gaduh European Super League bertahan tak sampai tiga hari sejak resmi diumumkan pada 18 April lalu. Padahal, saat pertama kali diumumkan, klub-klub penggagas berencana melebarkan kompetisi dengan diikuti 20 tim.

Pesertanya berasal dari 12 klub plus tiga klub lain yang juga berstatus pendiri. Sementara lima peserta tambahan merupakan peserta undangan yang dapat berubah setiap musimnya.

Juventus' Cristiano Ronaldo, center, gestures during the Champions League group G soccer match between FC Barcelona and Juventus at the Camp Nou stadium in Barcelona, Spain, Tuesday, Dec. 8, 2020. (AP Photo/Joan Monfort)Mimpi menggelar European Super League kandas. (AP/Joan Monfort)

Banyak rumor pun bermunculan terkait keluarnya gerbong besar penggagas European Super League. Ada yang mengatakan sebagai bentuk respek klub akan dukungan suporter, ada pula yang menyebut karena gelombang protes yang begitu masif, hingga klaim klub-klub memilih mundur karena dijanjikan dana besar oleh UEFA.

Klaim terakhir dimunculkan oleh media terkemuka yang berbasis di Barcelona, El Mundo Deportivo. Dalam artikelnya, El Mundo menyatakan UEFA mengiming-imingi Big Six Liga Inggris dengan dana besar agar keluar dari proyek ambisius European Super League.

Perlakuan UEFA itu dikatakan tidak sampai ke klub-klub Spanyol yang selama ini dipandang sebagai musuh utama UEFA. Meskipun, El Mundo juga tidak bisa menginformasikan secara detail berapa ongkos yang dikeluarkan UEFA untuk membujuk klub-klub tersebut untuk keluar dari proyek European Super League yang menggiurkan.

Persoalan Uang

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER