Barcelona menyatakan tetap setia bersama European Super League kendati sebagian besar klub pendiri memilih mundur dari proyek baru tersebut.
Keputusan Blaugrana tetap di Super League sebagai kompetisi yang dianggap memisahkan diri dari UEFA diumumkan lewat rilis pada Kamis (22/4).
Menurut pihak Barcelona, alasan utama mereka bergabung ke Super League karena tengah dalam krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat kondisi tersebut, klub yang kini dipimpin Juan Laporta itu merasa perlu dilakukan reformasi struktural yang bertujuan mendapatkan pemasukan finansial.
"Dalam konteks ini, Dewan Direksi Barcelona menerima, sebagai hal yang mendesak, menjadi bagian dari 'Klub Pendiri' Super League, sebuah kompetisi yang dianggap bisa meningkatkan kualitas dan daya tarik pertunjukan yang ditawarkan kepada para penggemar sepak bola," demikian pernyataan Barcelona.
"Dan pada saat yang sama, mencari formula baru demi solidaritas bersama seluruh keluarga sepak bola," ucap Barcelona menambahkan.
Dengan bertahannya Barcelona, saat ini jumlah klub European Super League hanya tersisa klub asal Catalunya tersebut bersama Real Madrid.
![]() |
Setelah enam klub Inggris menyatakan mundur 48 jam setelah pendirian European Super League pada Minggu (18/4) waktu setempat, klub-klub lain baik yang berasal dari Italia: AC Milan, Inter Milan, dan Juventus, termasuk klub Spanyol lain, Atletico Madrid ikut mengundurkan diri.
Pihak Barcelona menyatakan tidak ingin melakukan kesalahan dengan ikut hengkang dari kompetisi yang dipimpin Presiden Madrid Florentino Perez tersebut.
"Keputusan tersebut dibuat dengan keyakinan, bahwa pengunduran diri sebagai bagian dari klub pendiri akan menjadi kesalahan dalam sejarah," demikian pernyataan resmi Barcelona.
"Sebagai klub olahraga rujukan dunia, kami mempertahankan panggilan pimpinan klub, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas dan semangat olahraga, sosial, dan kesatuan kelembagaan," lanjut bunyi pernyataan Barcelona.
(sry/har)