Susanto Megaranto: Jatuh Cinta 'Raja' Catur Indonesia
Saya senang belakangan olahraga catur jadi sorotan di Indonesia, meski dipicu berita viral tentang Dewa Kipas alias Dadang Subur yang berhasil mengalahkan GothamChess yang dimainkan IM Levy Rozman di Chess.com.
Saya dan teman-teman atlet catur, terutama Irene Sukandar, merasa perlu mengedukasi masyarakat tentang Dewa Kipas. Pasalnya netizen sempat memberikan dukungan kepada Dewa Kipas usai diblokir Chess.com.
Dukungan kepada Dewa Kipas jelas salah kaprah karena dia terindikasi melakukan kecurangan. Akurasi permainannya agak kurang masuk akal untuk ukuran pecatur awam.
Irene kemudian mewakili kami dengan mengirim surat terbuka kepada Dewa Kipas yang makin populer setelah diundang podcast Deddy Corbuzier. Situasi ini berbuntut panjang ketika Dewa Kipas menantang Irene.
Saya sendiri pernah ditanya wartawan, apakah bersedia tanding dengan Dewa Kipas? Saya bilang sangat siap. Tujuannya untuk membuktikan bahwa prestasi di catur harus diraih dengan kerja keras dan fairplay.
Tapi, Dewa Kipas kemudian menelepon saya langsung dan bilang tak mau tanding lawan saya. Dia bilang levelnya masih di bawah saya. Ya sudah tidak masalah. Toh, saya tidak menantang dia langsung.
Namun, dia malah menantang Irene dan jadi viral lagi di Indonesia. Saya melihat pertandingan ini banyak sisi baiknya. Masyarakat teredukasi dan terbukti Dewa Kipas sering melakukan blunder fatal lawan Irene.
Persoalan jadi clear. Yang semula saling serang dan membuat netizen terbelah, kini semua bisa mengerti. Kami juga tidak berniat mempermalukan Pak Dadang, lebih karena ingin lebih mengedukasi.
Misi kami berhasil. Yakni, memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat bahwa Dewa Kipas memang kemungkinan besar bermain curang sehingga diblokir Chess.com.
Saya juga bersyukur ternyata masyarakat terhibur dan mulai menikmati pertandingan catur. Mungkin banyak dari mereka belum pernah menyaksikan pertandingan catur yang dipandu komentator. Kebetulan saat itu saya dan Chelsie Monica diminta jadi komentator.
Chelsie juga mendapat keuntungan tersendiri. Minimal follower-nya bertambah dan kemungkinan dapat sponsor iklan. Hehehe...
Yang pasti, fenomena Dewa Kipas ada sisi positifnya bagi olahraga catur. Sekarang banyak anak-anak yang tertarik menekuni catur karena menonton Youtube Deddy Corbuzier.
Mungkin dari sisi regenerasi bisa muncul pecatur-pecatur baru yang menguntungkan Percasi. Olahraga catur juga jadi terangkat karena yang menonton jutaan dan bukan hanya orang-orang yang paham catur.
Pak Dadang atau Dewa Kipas jadi terkenal. Tapi, dia popularitasnya muncul bukan karena prestasi. Karena viral kemarin saja. Sementara kami baru bisa dikenal karena berprestasi.
Jadi, saya bersyukur fenomena Dewa Kipas ini menghadirkan banyak sisi positifnya setelah Irene dan teman-teman catur ikut peduli dan memberikan edukasi kepada masyarakat.
Setelah fenomena ini, saya berharap banyak orang makin peduli dengan catur. Karena prestasi catur kita bakal sulit maju jika tidak mendapatkan sponsor untuk berangkat ke kejuaraan internasional.
Saya sebenarnya masih ingin menembus GM Super atau gelar 100 pecatur terbaik dunia. Tapi, mungkin peluang itu bisa diraih oleh pemain-pemain junior nanti, karena sekali lagi yang dibutuhkan adalah jam terbang bertanding yang banyak di level internasional.
Di sana mental bertanding pecatur akan diuji dan pengalaman terus bertambah sehingga menempa diri jadi pecatur terbaik.