ANALISIS

Chelsea vs Madrid: Menguji DNA Liga Champions El Real

Nova Arifianto | CNN Indonesia
Rabu, 05 Mei 2021 11:09 WIB
Melihat leg pertama semifinal Liga Champions, Chelsea pantas diunggulkan. Tetapi Real Madrid disebut punya DNA Liga Champions.
Chelsea dan Madrid bermain imbang 1-1 di leg pertama. (AP/Bernat Armangue)

Hanya saja jika Zidane langsung melakukan perubahan drastis sejak menit awal, agaknya mustahil Tuchel langsung melakukan pergantian pemain di menit-menit awal.

Dalam leg kedua semifinal, Madrid memiliki alasan keluar bermain menyerang demi mengicar gol tandang. Karim Benzema bisa menjadi tumpuan, sementara beberapa pemain lain patut menjadi pertimbangan. Marco Asensio, Vinicius Jr, dan Eden Hazard adalah perjudian yang harus dilakukan Zidane karena Madrid butuh efektivitas pemanfaatan peluang guna menjaga kans tampil di partai final.

Casemiro, Luka Modric, dan Toni Kroos tak pelak menjadi nyawa permainan Madrid dalam laga kali ini. Duel trio Madrid melawan Jorginho dan N'Golo Kante, yang akan didukung Ben Chilwell atau Mason Mount, bisa dibilang menjadi kunci pertandingan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kante telah membuktikan di leg pertama ketika mematikan peran Kroos sehingga mesin Madrid macet menghasilkan ancaman.

Siapa pun yang memenangkan pertarungan di lini tengah punya kans lebih membawa timnya merebut tiket ke partai perebutan gelar juara.

Selain koridor tengah, duel-duel di sayap pun tak kalah krusial. Jika traffic padat di tengah, celah sisi sayap bisa menjadi jalur alternatif yang manjur dalam memberi peluang melepas final pass ke kotak penalti lawan.

Soccer Football - Champions League - Semi Final First Leg - Real Madrid v Chelsea - Estadio Alfredo Di Stefano, Madrid, Spain - April 27, 2021 Real Madrid's Vinicius Junior in action with Chelsea's Christian Pulisic REUTERS/Susana VeraMadrid tertinggal dari Chelsea dalam urusan gol tandang. (REUTERS/SUSANA VERA)

Berkaca pada leg pertama, set piece bisa pula menjadi cara Madrid membukukan gol. Dengan demikian Madrid akan berupaya memanfaatkan setiap situasi bola mati.

Madrid punya kans menggantungkan nasib bola mati pada Sergio Ramos. Sang kapten disebut-sebut bakal tampil setelah mengalami cedera dan absen pada leg pertama. Selain mengharapkan peran Ramos sebagai bek pencetak gol, pemain 35 tahun itu juga bakal memiliki peran penting di lini belakang yang ditinggal Raphael Varane.

Banner Testimoni

Gagal dengan formasi tiga bek di leg pertama, besar kemungkinan Madrid akan memainkan formasi empat bek. Salah satu di antara Nacho Fernandez dan Eder Militao bakal menjadi tandem di jantung pertahanan.

Tuchel tentu sudah menegaskan penilaian atas performa lini serang Chelsea di leg pertama sehingga tak heran jika kelak Ramos dan kawan-kawan akan berjumpa dengan tusukan-tusukan yang lebih tajam.

Chelsea sekiranya layak menjadi ujian bagi kualitas Madrid yang terus berharap bisa menambah jumlah gelar guna menegaskan status sebagai klub teratas di jajaran elite Eropa.

(ptr)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER