Jakarta, CNN Indonesia --
Pertemuan kedua Manchester City vs Paris Saint-Germain di semifinal Liga Champions menghadirkan duel-duel pemain kunci yang bisa menentukan langkah The Citizens dan Les Parisien ke final. Berikut 5 duel kunci Man City vs PSG di semifinal Liga Champions.
Pep Guardiola dan Mauricio Pochettino sama-sama memiliki keleluasaan memainkan pemain-pemain terbaik di Man City dan PSG. Kendati ada beberapa orang yang mengalami cedera atau terkena sanksi bermain, kedalaman skuad masing-masing kesebelasan membuat pelatih tak repot menyusun starter.
Formasi 4-3-3 yang diusung tuan rumah bakal berhadapan dengan 4-2-3-1 andalan tim tamu. Permainan terbuka kemungkinan akan memanjakan mata para pecinta sepak bola.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 5 duel kunci Man City vs PSG di semifinal Liga Champions:
1. Ederson vs Keylor Navas
Menjadi simbol keamanan gawang Man City sejak 2017, Ederson mampu memainkan peran penjaga gawang modern seperti yang diinginkan Guardiola. Gaya penguasaan bola yang lekat dengan pelatih asal Spanyol tersebut juga menuntut kiper terampil memainkan bola dari kaki serta turut menyusun serangan. Piawai menjadi ball playing goalkeepers, Ederson tak mengecewakan dalam urusan kecekatan dan refleks menyetop bola yang mengancam gawang Man City.
Sementara Navas memiliki catatan impresif pada musim ini. Mantan kiper Real Madrid ini memiliki peran penting menambal kebocoran lini belakang PSG. Dibanding Ederson yang sudah melakukan 16 kali penyelamatan, Navas sudah membukukan 51 kali penyelamatan di Liga Champions musim ini. Salah satu performa apik Navas terlihat ketika PSG menghadapi Bayern Munchen di perempat final.
2. Ruben Dias vs Marquinhos
Jika ada yang bertanya mengapa Kylian Mbappe atau Neymar tidak mencetak gol ke gawang Man City di leg pertama, maka Ruben Dias adalah jawabannya. Bek asal Portugal ini menjadi portal kokoh di lini pertahanan Man City yang jarang kebobolan di berbagai ajang. Kedatangan pada musim ini menjadi kepingan puzzle yang melengkapi kelayakan Manchester Biru sebagai tim juara.
Sejak didatangkan dari AS Roma pada tujuh musim lalu, Marquinhos terus menjadi andalan. Pemain serbabisa yang kini diplot menjadi bek tengah disebut memiliki kecepatan dan inteligensi. Bek asal Brasil ini juga mampu membantu penyerangan dengan kemampuan memainkan bola dan melepas umpan.
[Gambas:Video CNN]
3. Ilkay Gundogan vs Ander Herrera
Peran penyeimbang serangan dan bertahan diperankan Gundogan dan Herrera di dua kubu berbeda. Gundogan menambah opsi pemain gelandang Man City yang memiliki kemampuan mengatur ritme. Di saat dibutuhkan, Gundogan bakal menjadi pekerja keras yang menjadi tameng serangan lawan di tengah. Meski minim kontribusi gol dan assist, Gundogan menyediakan ruang bagi pemain Man City lain untuk menerobos pertahanan lawan.
Gundogan akan beradu dengan Herrera yang memiliki tipikal box-to-box midfielder dengan energi tinggi. Herrera fasih memerankan beberapa fungsi di lini tengah. Namun di PSG, posisi Herrera bakal berada menjadi double pivot bersama Leandro Paredes. Herrera menjadi penyeleksi ancaman-ancaman lawan di lini tengah.
4. Riyad Mahrez vs Neymar
Mahrez memiliki peran penting dalam lini serang Man City sebagai salah satu pemain yang reguler tampil. Kemampuan mengolah bola yang dilengkapi kreativitas menjadi senjata Mahrez.
Posisi di sayap kanan dengan kaki kidal memungkinkan pemain asal Aljazair ini melakukan tusukan dan kemudian melepaskan tembakan dengan kaki terkuat. Sementara jika ditempatkan di kiri, crossing akan menjadi senjata utama pemain 30 tahun ini. Bola mati dari Mahrez pun bisa menjadi pemecah kebuntuan Man City di situasi sulit.
 Riyad Mahrez pemain penting di lini tengah Man City. (REUTERS/BENOIT TESSIER) |
Neymar tak diragukan selalu menjadi buah bibir kapanpun PSG bermain. Trik-trik mengelabui lawan menjadi momen yang ditunggu. Hanya saja, para pemain bertahan lawan sudah siap menghentikan Neymar dengan segala cara.
Di Liga Champions musim ini Neymar sudah dilanggar sebanyak 40 kali. Wajar pemain lawan memberi perhatian lebih kepada Neymar. Mantan pemain Barcelona ini memiliki keterlibatan gol yang cukup tinggi. Selain enam kali membobol gawang lawan, Neymar juga tiga kali memberi assist.
5. Kevin De Bruyne vs Kylian Mbappe
Kevin De Bruyne kemungkinan bakal bermain sebagai salah satu dari trisula di lini depan Man City. Beroperasi sebagai false 9 atau pemain sayap akan dijalankan De Bruyne sama baiknya. Tak heran alarm pertahanan lawan akan berbunyi jika De Bruyne terlibat dalam sebuah serangan.
Terlebih jika De Bruyne sudah bergerak dengan bola. Eksekusi berupa operan, umpan, atau finishing berpotensi akan mengubah angka di papan skor. Di Liga Champions musim ini, De Bruyne baru bermain enam kali dengan torehan tiga gol dan empat assist.
Guardiola pernah menyebut Kylian Mbappe membuatnya susah tidur. Tak berlebihan Guardiola mengatakan demikian. Delapan gol di Liga Champions adalah fakta yang mengerikan. Musim ini hanya Erling Haaland yang memiliki jumlah gol lebih dari Mbappe.
Talenta besar sepak bola Prancis itu adalah pemain dengan kemampuan mengoyak jala gawang. Dribel, kecepatan kaki, akselerasi dan situasi satu lawan satu adalah beberapa kelebihan Mbappe yang kerap ditampilkan di setiap pertandingan.