Catatan Waktu Lalu Zohri Membaik Usai Cedera

CNN Indonesia
Senin, 10 Mei 2021 14:50 WIB
Lalu Muhammad Zohri finis ketujuh di test event Olimpiade Tokyo. CNN Indonesia/Andry Novelino
Jakarta, CNN Indonesia --

Lalu Muhammad Zohri berhasil memperbaiki catatan waktu yang di raihnya di Kejuaraan Dunia 2019 dengan menempati posisi ketujuh dalam test event Olimpiade di Tokyo, Minggu (9/5).

Dalam World Championship 2019 di Doha, Qatar, Zohri berada di peringkat ke-35 dengan catatan 10,36 detik. Kali ini, sprinter 100 meter putra asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini mencapai kecepatan 10,34 detik di test event Olimpiade Tokyo.

Torehan ini, menurut Sekjen PB PASI, Tigor Tanjung, layak diapresiasi. Pasalnya, setelah kejuaraan dunia tersebut Zohri cedera dan harus menjalani operasi namun masih bisa memperbaiki catatan pada 2019.

"Kalau lihat statistik, sebelum cedera pencapaian terakhir Zohri di kejuaraan dunia di Qatar tahun 2019 larinya itu 10.36 detik. Kemarin, 10,34 setelah sembuh dari cedera. Ini kan sesuatu yang harus kita syukuri," kata Tigor kepada CNNIndonesia.com pada Senin (10/5).

Namun, ini bukan penampilan terbaik Zohri. Torehan terbaik peraih medali perak lari estafet 400 putra Asian Games 2018 ini adalah 10,13 detik. Itu ditorehkan Zohri saat tampil dalam Asian Championship 2019 di Qatar.

Meski demikian PB PASI menyambut pencapaian Zohri dengan positif. Pasalnya, Zohri sudah bisa tampil begitu spartan meski baru sebulan menjalani latihan intensif setelah menjalani operasi pada November 2020.

"Yang kami syukuri adalah kerja tim medis kita dengan tim pelatih bagus hasilnya. Itu kabar baiknya. Kita lihat bagaimana Zohri dengan kondisi yang banyak kendala dan kekurangan masih bisa lari dengan catatan 10,34 detik. Ini memberikan kita harapan, kalau Zohri sudah begini kita bisa meningkatkan catatannya," ucap Tigor.

Soal target pribadi Zohri yang melesat, Tigor malah maklum. Sebelum terbang ke Jepang, Zohri mematok target kecepatannya di bawah 10 detik.

"Ya, namanya anak muda. kalau menurut saya itu tidak mungkin Zohri di bawah 10 detik. Pertama, kan dioperasi November, Januari-Februari ga latihan hanya pemulihan kesehatan, April baru bisa latihan. Gimana mau mencapai 10 detik," katanya.

Karenanya PB PASI akan menimbang matang apakah Zohri akan ikut tampil dalam kejuaraan atletik di Kazakhstan pada Juni 2021 atau langsung ke Olimpiade. PASI ingin performa puncak Zohri terjadi di Olimpiade.

Adapun penampilan atlet lompat jauh Sapwaturrahman akan dievaluasi. Dalam ajang ini lompatan Sapwa hanya mencapai 7, 22 meter. Ini jauh dari limit untuk bisa tampil di Olimpiade yakni 8,22 meter.

PASI ingin memastikan mentalitas Sapwa untuk lolos ke Olimpiade tetap terjaga. Jika keinginannya dan tekadnya bulat, ada kemungkinan Sapwa dikirim mengikuti kejuaraan atletik di Kazakhstan pada Juni 2021. Ini adalah ajang terakhir sebelum Olimpiade Tokyo.

"Sapwa harus memperbaiki banyak hal, tekniknya, dan sebagainya. Kami akan carikan kejuaraan. Kami akan evaluasi dulu. Nanti kami lihat program latihannya.Kalau memang dia siap akan kita carikan pertandingan," ucap Tigor.

(abd/jun)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK