Sederet PR Timnas Indonesia dari Kualifikasi Piala Dunia

CNN Indonesia
Selasa, 15 Jun 2021 13:24 WIB
Timnas Indonesia mempunyai sejumlah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan selepas mengikuti kualifikasi Piala Dunia.
Aksi Kapten Timnas Indonesia, Egy Maulana, saat melawan Uni Emirat Arab. (AFP/KARIM SAHIB)

Terlebih, di SEA Games 2021 Timnas Indonesia ditargetkan untuk bisa meraih medali emas. Pada SEA Games 2019 di Filipina lalu, Timnas Indonesia dikalahkan Vietnam di partai final.

"Kerangka tim sudah ada tapi masih belum sempurna, jadi harus dilengkapi lagi. Terutama untuk memaksimalkan pemain senior yang kuotanya hanya tiga. Shin Tae Yong harus melihat lagi potensi yang ada di kompetisi," ujar Kusnaeni.

Sementara itu, Kusnaeni juga melihat masih banyak pekerjaan rumah yang menumpuk untuk diselesaikan Shin Tae Yong soal kelemahan para pemain Timnas Indonesia. Mulai dari penampilan per posisi, mental sampai ke fisik pemain yang dikatakan masih jauh dari harapan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soal tim, menurut Kusnaeni, pemain yang dibawa ke Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Dubai lalu materinya belum komplet. Mulai dari posisi bek tengah yang dianggap kurang untuk bisa bersaing, gelandang yang belum kelihatan permainannya sampai di posisi striker.

"Belum lagi soal kondisi fisik pemain yang dianggap hanya mampu tampil di 60 menit pertama. Namun setelahnya terlihat kecapekan kemudian membuat fokus hilang yang menyebabkan banyak terjadi kebobolan di babak kedua pada tiga laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 lalu.

"Mental bertanding pemain muda dari U-19 juga belum terbentuk karena mereka belum menjalani kompetisi, baru teruji di TC Eropa selama beberapa bulan dan di turnamen pramusim. Tapi belum di kompetisi yang sesungguhnya. Sebab mereka terlihat gampang panik dan cepat drop kalau sudah kebobolan. Mental bertanding itu terbentuk kalau mereka sudah ikut kompetisi," terangnya.

Sebut saja, gol Adisak Kraisor di menit 50 saat Skuat Garuda meraih hasil imbang 2-2 bersama Thailand di laga perdana. Kemudian empat gol beruntun Vietnam di babak kedua (Nguyen Tien Linh 51', Nguyen Quang Hai 62', Nguyen Cong Phuong 67' dan Vu Van Thanh 74') setelah sebelumnya Timnas Indonesia berhasil menahan imbang tanpa gol di babak pertama.

Kebobolan di babak kedua juga terjadi ketika Timnas Indonesia bertemu Uni Emirat Arab (UEA). Setelah kemasukan dua gol di babak pertama, Evan Dimas dkk kebobolan tiga gol di babak kedua (Ali Bakhout 22', 49' [P], Fabio Virginio de Lima 28', 55', Sebastian Tagliabue 86').

"Karena kita lama tidak ada kompetisi, walaupun di gembleng fisik di TC tapi hasilnya lain lah. Apalagi waktu lawan Vietnam yang tampil lebih cepat dan lebih bugar dan lawan UEA pemainnya lebih teruji. Jadi di atas 60 menit kondisi fisik pemain kita semakin menurun. Artinya level kebugaran yang diharapkan pelatih ini belum tercapai sesuai yang diinginkan."

"Ini masalah dasar belum bisa dibenahi. Tapi tidak bisa disalahkan juga pemain maupun pelatih karena anak-anak ini sudah setahun lebih tidak merasakan kompetisi. Jangankan yang junior, yang senior juga belum kompetisi. Jadi buat saya, kompetisi harga mutlak sudah tidak bisa ditawar. TC tidak mencerminkan banyak hal tapi dari kompetisi dilihat yang sebenarnya," tegas Kusnaeni.



(ttf/ayp)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER