Timnas Jerman beruntung hanya kalah tipis 0-1 dari Prancis pada pertandingan Grup F Euro 2020 (Euro 2021) di Stadion Allianz Arena, Rabu (16/6) dini hari waktu Indonesia.
Keberuntungan dimiliki Jerman setelah dua gol Prancis melalui Kylian Mbappe dan Karim Benzema dianulir lantaran dianggap offside.
Sejak awal pertandingan, performa Jerman begitu meyakinkan. Tim asuhan Joachim Low tersebut mendominasi penguasaan bola.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Operan-operan pendek antarlini Jerman begitu rapi dan rapat. Sampai dengan pertandingan berjalan 20 menit, Jerman unggul penguasaan bola dengan angka 59 persen berbanding 41 persen. Prancis pun hanya bisa menunggu tim lawan membuat kesalahan guna melakukan serangan balik.
Meski demikian, walaupun pertandingan itu mutlak milik Jerman, namun juara Piala Dunia empat kali itu tidak bisa menyentuh gawang Prancis.
Di babak pertama, Jerman tidak bisa melepaskan tembakan on target ke gawang Hugo Lloris. Die Mannschaft memiliki statistik enam tembakan di babak pertama, tetapi 4 di antaranya off target, 2 lainnya diblok pertahanan lawan.
Total Jerman hanya bisa melepaskan satu tendangan ke gawang Prancis dari 10 percobaan dalam pertandingan melawan Prancis. Satu-satunya shot on target itu datang dari sundulan bek Antonio Rudiger yang memanfaatkan sepak pojok di menit ke-70. Tetapi, sundulan Rudiger tersebut bisa ditangkap Lloris.
Serangan Jerman pada laga pertama Euro 2020 itu kalah efektif dibandingkan dengan Prancis. Dengan penguasaan bola hanya 43,3 persen di babak pertama, Prancis bisa melepaskan 2 tembakan, dengan salah satunya on target.
Nahas bagi Jerman, dominasi yang mereka miliki harus dibayar mahal dengan kebobolan pada menit ke-20. Situasi itu membuat Jerman dalam kondisi 'ibarat sudah jatuh, ketiban tangga'.
Pasalnya, bobolnya gawang Manuel Neuer tersebut bukan karena gol murni Prancis, melainkan bunuh diri bek Mats Hummels yang salah mengantisipai umpan silang bek kiri Prancis Lucas Hernandez.
Kesialan Jerman itu berubah menjadi keberuntungan setelah dua gol Prancis di babak kedua dianulir wasit Carlos del Cerro Grande.
Pada menit ke-66, Mbappe bisa membobol gawang Manuel Neuer. Tetapi gol itu tidak disahkan wasit setelah dalam tayangan ulang VAR, Mbappe dianggap lebih dahulu dalam posisi offside saat menerima umpan Paul Pogba.
![]() |
Kondisi serupa terjadi di menit ke-78. Gol Karim Benzema juga tidak disahkan wasit karena Mbappe sebagai pemberi assist sudah berada dalam posisi offside ketika menerima umpan terobosan Pogba.
Offside yang dialami Mbappe terjadi begitu tipis dengan pemain terakhir Jerman. Tidak hanya itu, proses gol yang dianulir tersebut juga berjalan dengan apik memanfaatkan kelengahan lini belakang Jerman.
Dalam gol pertama Prancis yang dianulir, Pogba dengan jeli melihat Pogba yang bergerak dari sisi kiri tanpa pengawalan ketat pemain belakang Jerman. Setelah sedikit mengolah bola, Mbappe melepaskan tendangan placing ke tiang jauh gawang Neuer.
Sedangkan untuk gol kedua, terjadi dalam proses serangan balik. Lagi-lagi Pogba berhasil memberikan umpan terobosan yang baik kepada Mbappe. Setelah mendekati kotak penalti, Mbappe melepaskan umpan silang mendatar kepada Benzema yang langsung diteruskan ke gawang Neuer.
Di luar lini belakang yang cukup mudah dibongkar Les Bleus, lini depan Jerman juga belum bisa berbuat banyak.
Dalam 90 menit permainan, Jerman hanya bisa melepaskan satu tembakan on target yang berasal dari sundulan Rudiger melalui proses sepak pojok.
Sementara itu, dalam permainan terbuka, lini depan Jerman yang diisi Serge Gnabry, Thomas Muller, dan Kai Havertz, termasuk para pemain pengganti seperti Leroy Sane, Timo Werner, serta Kevin Volland belum bisa berperan banyak.
Gnabry sempat mendapatkan momentum mencetak gol setelah menerima umpan silang Robin Gosens dari sisi kiri pada menit ke-54, tetapi sontekan kaki kanannya yang sudah di depan gawang hanya melayang di atas mistar Lloris.
Karena itu, tanpa serangan yang efektif dan membahayakan gawang Prancis, ditambah dua gol Tim Ayam Jantan yang dianulir VAR, Jerman layak disebut beruntung setelah hanya kalah dengan satu gol.
(har)