Kehebatan Mancini membawa Italia juara membuat kariernya makin lengkap sebagai pelatih jenius. Mancini pun punya spesialisasi membangkitkan tim dari mati suri.
Bersama Inter Milan, Mancini bisa mengakhiri mimpi meraih gelar juara yang sudah dipendam sejak dekade 90-an. Sebelum Mancini datang, Inter sudah merekrut pelatih top dan puluhan pemain bintang namun tak juga satu scudetto pun didapatkan selepas terakhir kali juara pada 1988/1989.
Mancini mampu mewujudkan ambisi Massimo Morratti yang sudah menggelontorkan ratusan juta euro tanpa trofi Liga Italia di musim-musim sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Total dua scudetto didapatkan Mancini untuk Inter, plus satu hadiah dari hukuman Juventus, dalam kiprahnya di Nerazzurri. Mancini pun sukses membangun pondasi tim Inter yang kokoh dan solid, tim yang kemudian bisa dipercantik oleh Jose Mourinho setelah itu.
Pindah ke Manchester City, Mancini diberi tugas yang lebih berat. Manchester City baru saja menjelma jadi klub yang melimpah dengan kekayaan. Dari segi prestasi, Manchester City jelas inferior dibanding Manchester United yang tampil luar biasa sejak era Premier League diputar.
Manchester City sendiri terakhir kali juara Liga Inggris pada 1967/1968, membuat pendukung mereka lebih sering gigit jari ketika melihat sang tetangga 'Setan Merah' selalu meraih trofi dari musim ke musim.
Kekayaan memang membuat Man City bisa menandingi Manchester United dalam hal belanja pemain. Namun uang tidak serta-merta membuat trofi langsung datang.
Butuh juru taktik andal dan visi yang hebat dalam pembangunan tim. Mancini datang dan sukses mengemban tanggung jawab itu.
![]() |
Walau Mancini hanya memberi satu gelar Liga Inggris, namun trofi Premier League 2011/2012 itu adalah trofi yang menaruh kepercayaan diri besar bagi Man City.
Lewat kemenangan di musim 2011/2012, Sergio Aguero, David Silva, Vincent Kompany, hingga Joe Hart menjelma jadi tulang punggung Man City untuk jadi klub tersukses di dekade 2010-an.
Mancini pun lagi-lagi bisa membuat Manchester City yang mati suri, bahkan dalam kurun waktu lebih lama dibanding Inter, kembali berjaya dan bahkan menjelma jadi tim yang jauh lebih disegani dibanding sebelumnya.
Sukses Italia di Euro 2020 (Euro 2021) juga membuat Mancini telah membangkitkan Gli Azzurri dari mati suri. Mancini juga sekaligus menanamkan pondasi bagus bagi Gli Azzurri untuk masa depan.
Dengan kondisi Piala Dunia 2022 hanya berjarak satu tahun lagi, Italia punya keuntungan besar karena tak lagi perlu melakukan banyak penyesuaian.
Pola racikan Mancini sudah terbukti ampuh menundukkan Eropa. Misi Chiesa dan kawan-kawan kini bergeser menjadi lolos ke Qatar dan merengkuh Piala Dunia.
Mancini telah kembali membangkitkan Italia dari mati suri. Dari hancur karena tragedi, Italia kembali tampil sebagai tim dengan harga diri tinggi.