Jakarta, CNN Indonesia --
Sejumlah transfer pemain gratisan memberikan dampak signifikan bagi klub baru dalam 20 tahun terakhir. Berikut 7 transfer sukses pemain gratisan.
Pada musim ini klub kaya Prancis Paris Saint-Germain (PSG) membuat langkah baru dengan membidik pemain gratis dalam memperkuat skuad.
Georginio Wijnaldum, Sergio Ramos, dan Gianluigi Donnarumma jadi tiga pemain yang didatangkan PSG tanpa mengeluarkan uang transfer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kehadiran tiga pemain anyar itu diharapkan Les Parisiens bisa memberikan dampak bagi mereka, terutama meraih gelar Liga Champions.
Harapan tersebut dimiliki PSG setelah melihat banyak transfer gratis yang memberikan efek bagus bagi klub perekrut. Bayern Munchen, AC Milan, Juventus, adalah klub-klub yang mendapatkan keuntungan usai mendapatkan pemain gratisan.
Arsenal dan Inter Milan juga termasuk klub yang bisa meraih sejumlah trofi setelah mendatangkan pemain dengan gratis.
 James Milner (kiri) bantu Liverpool juara Liga Inggris dan Liga Champions. (AP/Jason Cairnduff) |
7 Transfer Sukses Pemain Gratisan 20 Tahun Terakhir:
Robert Lewandowski
Lewandowski dianggap membuat keputusan kontroversial setelah pindah dari Borussia Dortmund kepada rival mereka di Liga Jerman, Bayern Munchen pada 2014.
Usai kepindahan tersebut, Lewandowski tetap jadi mesin gol FC Hollywood dengan mencetak 294 gol dalam 329 pertandingan dan memberikan 65 assist. Total 13 trofi disumbangkan Lewandowski untuk Munchen.
James Milner
Milner termasuk salah satu tranfser gratis yang sukses di Liga Inggris setelah pindah dari Manchester City ke Liverpool. Di Liverpool Milner jadi pemain serbabisa yang tidak saja piawai sebagai gelandang, tetapi juga pemain bertahan.
Karena peran Milner juga Liverpool sukses meraih gelar Liga Champions 2018/2019 dan trofi Liga Inggris 2019/2020.
Baca kelanjutan berita ini pada halaman berikutnya...
Marcos Cafu
Setelah hanya meraih gelar Liga Italia 2000/2001 bersama AS Roma, Cafu membuat langkah mengejutkan dengan pindah ke AC Milan pada 2003.
Bersama Rossoneri, Cafu sukses meraih gelar Serie A, Liga Champions, hingga Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub sejak 2003/2004 hingga 2006/2007.
Andrea Pirlo
Pirlo merupakan pemain Andalan Milan dalam 10 musim. Beragam gelar bergengsi dipersembahkan Pirlo untuk Rossoneri, baik itu Liga Italia atau Liga Champions.
Akan tetapi, pada 2011 Pirlo membuat publik tercengang setelah memilih pindah ke Juventus yang notabenenya pesaing utama Milan di Serie A. Di Juventus, Pirlo ikut berperan dalam empat gelar beruntun Liga Italia.
Paul Pogba
Saat di Manchester United Pogba termasuk dalam pemain muda potensial. Akan tetapi, keberasaanPark Ji Sung, Paul Scholes, Anderson, Michael Carrick, hingga Darren Fletcher membuat Pogba kesulitan mendapatkan menit bermain.
Pogba pindah ke Juventus secara gratis pada 2012. Di klub berjuluk Si Nyonya Tua itu Pogba menjadi andalan klub tersebut di sektor gelandang dan meraih sejumlah trofi domestik.
 Esteban Cambiasso (kanan) jadi salah satu kunci kesuksesan Inter di musim 2009/2010. (AFP PHOTO / PIERRE-PHILIPPE MARCOU) |
Esteban Cambiasso
Cambiasso jarang mendapatkan kesempatan bermain di Real Madrid. Usai dua musim di tim senior Madrid, Cambiasso pindah ke Inter Milan pada 2004.
Keputusan Cambiasso tepat, karena di Nerazzurri dia meraih berbagai gelar dan menjadi pemain utama. Treble winners berupa Liga Champions, Liga Italia, dan Coppa Italia 2009/2010 jadi bukti ketangguhan Cambiasso di lini tengah Inter.
Sol Campbell
Campbell merupakan jebolan pemain muda Tottenham Hotspur. Bersama The Lilywhites Campbell hanya meraih satu gelar Piala Liga Inggris 1998/1999.
Keputusan kontroversial dibuat Campbell pada 2001 dengan pindah ke klub London lain, Arsenal. Meski demikian, keputusan Campbell tersebut tepat karena bisa membantu The Gunners meraih lima trofi, termasuk dua gelar Premier League dan mencapai final Liga Champions 2005/2006.
[Gambas:Video CNN]