Olimpiade Tokyo: Multievent Rasa Single Event

CNN Indonesia
Kamis, 29 Jul 2021 07:06 WIB
Penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 memberikan kesan berbeda dibanding di Rio de Janeiro 2016 lalu. Bahkan, ajang multievent saat ini serasa single event.
Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan rasakan suasana berbeda di Olimpiade Tokyo 2020. (REUTERS/CHRIS GRAYTHEN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 memberikan kesan berbeda dibanding di Rio de Janeiro 2016 lalu. Bahkan, kondisi pandemi membuat ajang multievent ini serasa single event.

Perbedaan itu dirasakan oleh peraih medali perak angkat besi di Olimpiade Rio de Janeiro, Eko Yuli Irawan. Bahkan, peraih medali perak kelas 61 kg Olimpiade Tokyo 2020 ini mengatakan edisi kali ini berbeda dengan tiga gelaran lain yang pernah dia ikuti sebelumnya.

Eko menyebut Olimpiade Tokyo 2020 sangat sepi dan kurang meriah. Ketidakhadiran penonton menjadi salah satu perbedaan mencolok yang dirasakan Olimpian 32 tahun tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biasanya juga kalau Olimpiade kan ada theme song nya apa gitu, ini tidak ada. Sepi banget. Multievent rasa single event. "Di Athlete Village juga euforianya biasanya tinggi. Ada live music, ada saja yang BBQ di mana-mana. Terus biasanya fasilitas-fasilitas lain komplet. Sekarang banyak fasilitas yang hilang," kata Eko kepada CNNIndonesia.com, Rabu (28/7).

Di masa pandemi, pergerakan para atlet juga jadi terbatas. Sebab, selama di Olimpiade para atlet tetap menjalani masa karantina dan hanya bisa bergerak di area bubble yang telah disediakan.

Eco Yuli Irawan of Indonesia competes in the men's 61kg weightlifting event, at the 2020 Summer Olympics, Sunday, July 25, 2021, in Tokyo, Japan. (AP Photo/Luca Bruno)Eko Yuli Irawan saat tampil di cabor angkat besi Olimpiade Tokyo 2020 di kelas 61kg putra pada 25 Juli di Tokyo, Jepang. (AP Photo/Luca Bruno)

Bahkan, mobilisasi atlet dibatasi hanya ke kamar, dining hall, dan tempat latihan atau venue pertandingan. Paling jauh, menurut Eko, ia hanya bisa melepaskan penat ke tempat penjualan souvenir untuk membeli oleh-oleh untuk keluarganya.

"Karena sekarang pandemi jadi dibatasi semuanya. Kita juga jadi agak takut mau ngobrol sama atlet negara lain karena harus sama-sama saling menjaga. Jadi agak canggung juga," ucap Eko.

Banner Live Streaming MotoGP 2021

"Sebenarnya mau menikmati Tokyo, tapi tidak bisa karena karantina di bubble itu. Saya yang sudah selesai pertandingan juga tidak bisa apa-apa. Kalau kita melanggar, kita di karantina 10 hari."

Bersambung ke halaman berikutnya...

Perbedaan Mencolok Olimpiade Tokyo dan Olimpiade Rio

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER