Ahsan/Hendra Ungkap Penyebab Kekalahan di Olimpiade Tokyo

CNN Indonesia
Jumat, 30 Jul 2021 19:53 WIB
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengungkapkan penyebab kekalahan di semifinal badminton Olimpiade Tokyo 2020, Jumat (30/7).
Ahsan/Hendra gagal ke final Olimpiade Tokyo 2020. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengungkapkan penyebab kekalahan di semifinal badminton Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Jumat (30/7).

Ahsan/Hendra gagal mewujudkan ambisi meraih medali emas Olimpiade Tokyo setelah kalah dua gim langsung dari pasangan Taiwan, Lee yang/Wang Chi Lin, 11-21, 10-21.

Unggulan kedua di Olimpiade Tokyo tersebut kesulitan menunjukkan kualitas terbaik lantaran Lee/Wang tampil lebih impresif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini kami tidak tampil dengan baik karena lawan kami sangat kuat, dan memberikan banyak tekanan kepada kami," ujar Ahsan usai pertandingan dikutip dari situs resmi BWF.

"Kami tidak bisa keluar dari tekanan tersebut," ucap Ahsan menambahkan.

Taiwan's Lee Yang and Wang Chi-Lin play against Indonesia's Marcus Gideon and Kevin Sanjaya Sukamuljo during their men's doubles group play stage badminton match at the 2020 Summer Olympics, Tuesday, July 27, 2021, in Tokyo, Japan. (AP Photo/Dita Alangkara)Lee Yang/Wang Chi Lin dua kali mengalahkan ganda Indonesia di Olimpiade Tokyo. (AP/Dita Alangkara)

Komentar senada dilontarkan Hendra Setiawan. Meskipun Ahsan/Hendra mencoba sebaik mungkin mengeluarkan kualitas mereka, tetap saja Lee/Wang lebih mendominasi permainan tersebut.

"Saya mencoba melakukan yang terbaik, tetapi seperti yang terlihat, lawan kami bermain sangat bagus hari ini. Jadi saya tidak bisa menghindar dari tekanan tersebut," tutur Hendra.

Kekalahan di semifinal membuat Ahsan/Hendra memiliki satu pertandingan terakhir, yaitu perebutan medali perunggu Olimpiade Tokyo.

Pada perebutan medali perunggu yang digelar Sabtu (31/7), Ahsan/Hendra akan menghadapi Aaron Chia/Soh Wooi Yik dari Malaysia.

[Gambas:Video CNN]



(sry/ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER