Jakarta, CNN Indonesia --
Mutaz Barshim dan Gianmarco Tamberi sepakat membagi dua emas lompat tinggi Olimpiade Tokyo. Berikut kronologi momen bersejarah tersebut.
Barshim dan Tamberi sama-sama mencatat lompatan setinggi 2,37 meter tanpa mencatat satu kegagalan pun di laga Minggu (1/8).
Pada percobaan 2,39 meter, baik Barshim maupun Tamberi sama-sama tiga kali gagal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah tiga kegagalan tersebut, panitia menawarkan lompatan penentuan untuk menentukan pemenang.
"Apakah kami bisa memiliki dua medali emas [bersama-sama]?" ucap Barshim, dikutip dari Reuters.
Panitia tersebut mengangguk dan kedua atlet langsung berpelukan meluapkan kebahagiaan. Dalam peraturan, dikutip dari USA Today, penentuan emas bisa lewat lompatan penentuan atau kedua atlet sepakat untuk membagi medali emas.
 Mutaz Barshim mempersembahkan medali emas untuk Qatar. (REUTERS/KAI PFAFFENBACH) |
"Saya melihatnya, dia melihat saya, dan kami sama-sama tahu. Kami saling memandang dan kami tahu, semua sudah selesai. Tidak ada lagi yang dibutuhkan [lompatan penentuan]," ujar Barshim.
Momen emas lompat tinggi Olimpiade dibagi dua ini makin terasa menarik lantaran Barshim dan Tamberi merupakan sahabat sejak lama.
"Dia adalah salah satu teman baik saya, bukan hanya di dalam lapangan, melainkan juga di luar lapangan."
"Ini adalah mimpi yang jadi nyata. Ini adalah semangat sejati, semangat olahragawan, dan kami berhasil menyampaikan pesan ini," ucap Barshim.
Tamberi pun puas dengan kesepakatan pembagian emas.
"Kami menikmati momen ini. Karena kami memang sangat menginginkannya," tutur Tamberi.
Baca lanjutan berita di halaman berikut >>>
Bagi Tamberi, medali emas makin terasa besar karena ia pernah mengalami cedera parah yang membuat kariernya dalam ancaman. Karena cedera, Tamberi absen di Olimpiade Tokyo
"Setelah cedera, saya hanya ingin kembali, namun kini saya bisa memiliki medali emas. Sungguh luar biasa. Saya seringkali memimpikan hal ini."
"Saya diberitahu pada 2016 bahwa ada risiko saya tidak bisa berkompetisi lagi. Jadi ini sungguh perjalanan panjang," kata Tamberi.
Dan Barshim juga mengalami cedera yang serupa, di pergelangan kaki kiri, dua tahun setelah Tamberi cedera. Tamberi punya peran besar di balik pemulihan tersebut.
"Cedera itu sangat buruk dan kami tidak bisa membayangkan bisa kembali tampil bertanding. Mental, fisik, dan hal-hal yang telah kami lewati, saya dan dia tahu bahwa itu banyak membutuhkan pengorbanan," tutur Barshim.
Selepas pertandingan selesai, Tamberi menegaskan bahwa mungkin dia tidak akan memilih membagi emas dengan atlet lain bila bukan Barshim.
"Bukan karena saya tidak menghormati atlet lain. Saya sangat menghormati seluruh atlet yang ada di sini."
"Namun Mutaz melewati masalah yang sama dengan saya dan saya tahu betapa pentingnya bisa kembali dari cedera macam itu, betapa menyulitkannya situasi yang membuat kami frustrasi tersebut," ucap Tamberi.
Barshim dan Tamberi pun sudah bersiap merayakan kemenangan medali emas itu bersama-sama. Mereka sendiri memang rutin bertemu dan menghabiskan waktu bersama setiap tahunnya.
"Ini akan menjadi hal yang luar biasa," ucap Barshim.
[Gambas:Video CNN]