Apriyani Rahayu bersama Greysia Polii berhasil jadi juara Olimpiade Tokyo 2020. Berikut wawancara eksklusif CNNIndonesia.com dengan Apriyani.
Apriyani baru masuk pelatnas di tahun 2017. Namun dalam kurun waktu empat tahun, Apriyani sudah bisa memiliki medali emas Olimpiade di lehernya. Perjalanan Apriyani menjadi juara Olimpiade tak lepas dari keputusan Eng Hian untuk menduetkan Apriyani dengan Greysia di tahun 2017.
Pada saat itu, Apriyani merupakan pemain yang baru masuk pelatnas sedangkan Greysia adalah pemain paling senior yang sudah punya jam terbang tinggi. Namun kolaborasi keduanya ternyata jadi duet yang menyelamatkan tradisi emas Indonesia di ajang Olimpiade.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana pandangan Apriyani soal keberhasilan di Olimpiade Tokyo 2020? Berikut wawancara CNNIndonesia.com dengan Apriyani Rahayu:
1. Meski berusaha bermain lepas, ketegangan dan beban sebagai satu-satunya wakil di final badminton Olimpiade Tokyo tentu tetap mengiringi. Bagaimana perasaan anda jelang final?
Tak ada yang bilang kami tidak tegang. Beban memang tidak, tetapi kalau tegang, pasti tegang.
Kami tidak membesarkan orang-orang bilang ini, bilang itu, bilang A, bilang B, bilang C, satu-satunya wakil Indonesia, harus mempertahankan emas. Kami tidak berpikir ke situ.
Kami lebih fokus pada performa di lapangan. Tetapi kembali bila berbicara soal tegang, kami pasti tegang.
![]() |
2. Setelah juara Olimpiade, apa yang pertama terlintas di pikiran?
Senang. Lega, gitu. Ah, akhirnya menang. Kayak, ah akhirnya menang. Gimana ya, kayak 'Wah gila loh ini juara Olimpiade' gitu. Senang banget pasti. Senang banget.
Rasa syukurnya tidak bisa diungkapkan lagi, pokoknya.
Lihat Juga :![]() WAWANCARA EKSKLUSIF VIDEO: Tradisi Cium Tangan dan Awal Temu Greysia/Apriyani |
3. Kapan pertama kali tahu ada sosok pebulutangkis bernama Greysia Polii?
Pertama kali lihat kak Greys itu pas lihat Indonesia Open kalau tidak salah, aku masih nonton di tribune karena masih jadi pemain klub.
Kapan itu ya, tahun berapa lupa tetapi pokoknya pas Indonesia Open. Tribune-nya [Istora] belum seperti sekarang, masih yang tempat duduk panjang. Saat itu Kak Greys pasangan sama Mbak Titun [Nitya Krishinda Maheswari].
Baca lanjutan artikel ini di halaman berikut >>>