Jakarta, CNN Indonesia --
Manny Pacquiao adalah salah satu pemilik nama besar dalam sejarah tinju dunia, namun ada delapan noda kekalahan yang diderita Pacman sepanjang karier profesional sejak 1995.
Dalam 26 tahun karier bertinju, Pacquiao dikenal sebagai juara tinju lintas kelas. Pria 42 tahun itu pernah menyandang sabuk juara kelas terbang, kelas bantam, kelas bulu, kelas ringan, dan kelas welter dari berbagai badan tinju dunia.
Pacquiao pun punya pengalaman tanding menghadapi petinju-petinju top seperti Marco Antonio Barrera, Juan Manuel Marquez, Oscar De La Hoya, Miguel Cotto, hingga Floyd Mayweather Jr.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 72 pertarungan telah dijalani Pacquiao, yang terakhir adalah duel menghadapi Yordenis Ugas.
Dari puluhan kali naik ring, Pacquiao menang 62 kali dan menelan delapan kekalahan.
Berikut daftar delapan petinju yang mengalahkan Pacquiao:
1. Kalah KO dari Rustico Torrecampo
Kekalahan pertama Pacquiao di atas ring tinju adalah melawan petinju senegara. Torrecampo memukul KO Pacquiao dalam pertandingan yang berlangsung 9 Februari 1996.
Pacquiao yang masih 17 tahun dan 54 hari serta mengoleksi 11 kemenangan tanpa kalah tak berdaya menghadapi Torrecampo yang tujuh tahun lebih tua. Sebuah pukulan tangan kiri Torrecampo yang mengarah ke rahang Pacquiao mengakhiri pertarungan pada ronde ketiga.
 Manny Pacquiao telah menjalani 72 pertarungan tinju profesional sejak 1995. (AP Photo/John Locher) |
2. Kalah TKO dari Medgoen Singsurat
Setelah kekalahan dari sesama petinju Filipina, karier Pacquiao mulai menjadi buah bibir karena meraih 15 kemenangan beruntun. Rentetan kemenangan itu terhenti di tangan Medgoen Singsurat.
Sama seperti kekalahan dari Torrecampo, Pacquiao pun dibuat KO pada ronde ketiga dalam pertarungan yang berlangsung pada September 1999. Ketika itu Singsurat melanjutkan catatan kemenangan beruntun menjadi 19-0. Singsurat juga kemudian memperoleh sabuk kelas terbang WBC.
3. Kalah Angka dari Erik Morales
Selepas kalah dari Singsurat, karier Pacquiao melesat dan menghadapi berbagai petinju dari berbagai benua, tak hanya level Asia Tenggara. Pacquiao pun meraih gelar juara kelas bantam versi WBC, IBF, WBO.
Pada 19 Maret 2005, ketika bertarung demi gelar kelas bulu super WBC Internasional, Pacquiao kalah angka dari Morales.
Setelah kalah dari Morales di laga tersebut, Pacquiao kemudian dua kali menghadapi petinju asal Meksiko itu dan meraih kemenangan TKO pada Januari 2006 dan menang KO pada November 2006.
Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya...
4. Kalah Tipis dari Timothy Bradley
Pada periode 2005 hingga 2011, Pacquiao mencanangkan namanya sebagai petinju top. Sederet petinju-petinju top dikalahkan. Selain dua kali balas dendam kepada Morales, Pacquiao juga membungkam Barrera, Marquez, De La Hoya, Antonio Margarito, dan Shane Mosley.
Pacquiao kembali merasakan kekalahan ketika berjumpa Timothy Bradley dalam upaya mempertahankan sabuk juara kelas welter WBO pada Juni 2012. Dalam duel tersebut Pacquiao kalah angka. Dua juri memberi angka 115-113 untuk Bradley, sementara satu juri memberi kemenangan 115-113 untuk Pacquiao.
5. Kalah KO dari Juan Manuel Marquez
Enam bulan setelah kalah angka dari Bradley, Pacquiao berupaya memperbaiki nama besarnya di dunia tinju. Alih-alih meraih kemenangan, Pacquiao justru kalah KO pada ronde keenam ketika berhadapan dengan Marquez.
Petinju asal Meksiko itu sebenarnya bukan lawan asing karena Pacquiao sudah pernah berjumpa dua kali dan selalu bisa menang angka.
6. Kalah Angka dari Floyd Mayweather Jr.
Duel bergengsi yang dinanti akhirnya terwujud ketika Pacquiao dan Mayweather sepakat bertemu. Pacquiao hadir dengan sabuk WBO kelas welter, sementara Mayweather membawa sabuk WBA dan WBC.
Tampil agresif dalam pertarungan di MGM Arena, Mei 2015, Pacquiao dinyatakan kalah angka mutlak dengan skor 110-118, 112-116, dan 112-116. Mempertontonkan
Penampilan yang cukup memukau, catatan akurasi pukulan Pacquiao di laga ini hanya 19 persen.
[Gambas:Photo CNN]
7. Kalah Angka Kontroversial dari Jeff Horn
Pacquiao yang belum mengisyaratkan pensiun dari ring tinju masih melanjutkan petualangan dan kembali merasakan kekalahan pada Juli 2017 ketika bertemu Jeff Horn.
Dalam pertarungan di Australia, Pacquiao kehilangan sabuk juara WBO yang semula diraih setelah mengalahkan Bradley.
Pacquiao dinyatakan kalah angka mutlak dari Horn. Hasil tersebut kemudian menuai kritik dari banyak pihak karena Pacquiao dianggap unggul dalam jumlah pukulan akurat. Banyak analis juga menilai Pacquiao lebih layak menang.
8. Kalah Angka dari Yordenis Ugas
Memasuki usia kepala empat tak membuat Pacquiao berniat gantung sarung tinju. Kemenangan atas Adrien Broner dan Keith Thurman kemudian mengantarkan Pacquiao ke pertandingan melawan Ugas.
Pacquiao tampil agresif melawan Ugas, namun akurasi pukulan Pacquiao hanya 16 persen. Pacquiao kalah 113-115, 112-116, dan 112-116.
[Gambas:Video CNN]