4. Ezechiel N'Douassel
Sejak main di Indonesia pada putaran kedua kompetisi Liga 1 2017, N'Douassel sudah menyita perhatian. Striker asal Republik Chad (Afrika) ini memiliki postur yang tinggi besar sehingga sulit dijatuhkan dalam duel satu lawan satu.
Pada Liga 1 2018 N'Douassel menyumbang 17 gol untuk Persib, lantas melesakkan 15 gol dalam Liga 1 2019. Musim 2020 ia pindah ke Bhayangkara FC dan baru melesakkan satu gol dari tiga pertandingan karena liga dibatalkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Striker asing lain yang juga potensi adalah Aleksandar Rakic (Barito Putera), Yevhen Bokhashvili (Persipura), Bruno Silva (PSIS Semarang), dan Alex dos Santos. Nama terakhir sempat moncer bersama Persela pada musim 2019.
5. Osvaldo Haay
Jumlah gol Osvaldo selama 2017 hingga 2019 memang tak pernah mencapai 11 per musim, tetapi bisa berbeda di Liga 1 2021/2022. Pasalnya Osvaldo tidak akan lagi disibukkan pemanggilan timnas kategori usia, yang membuat menit mainnya di klub terkikis.
Buktinya, pada musim perdana bersama Persija, Liga 1 2020, Osvaldo menyumbang satu gol dari tiga pertandingan. Selanjutnya saat tampil di Piala Menpora 2021 Osvaldo menciptakan 3 gol dan 1 assist dari 8 laga.
Sebagai penyerang oportunis, Osvaldo berpeluang menjadi pemain tersubur Persija musim ini sekaligus menjadi top skor kompetisi. Meski di Persija ada Marko Simic, gaya Osvaldo yang eksplosif tak menutup kemungkinan tersebut.
6. Boaz Solossa
Kepindahan Boaz dari Persipura ke Borneo FC bisa menjadi titik tolak. Walau sudah 35 tahun, pemain asal Sorong ini belum kehilangan tajinya. Buktinya, jumlah gol Boaz tak kurang dari 10 gol per musim.
Pada 2019 misalnya, Boaz menggelontorkan 11 gol. Itu terdiri dari 9 gol di Liga 1 dan 2 gol di Piala Presiden. Sudah begitu, Boaz juga rajin menyumbang assist. Pada 2019 ia total menciptakan lima assist.
Bersama Borneo, Boaz berpeluang kembali menjadi top skor liga karena didukung kedalaman skuad. Saat ini Borneo FC punya banyak pilihan penyerang sayap muda yang bisa mendukung Boaz seandainya ditempatkan sebagai ujung tombak.
7. Kushedya Hari Yudo
Tampil impresif bersama PS Sleman (PSS) di Liga 1 2019, Kushedya pindah ke Arema FC dengan ambisi besar. Pemain mungil yang lincah ini pun langsung membuat kejutan dalam Liga 1 2020, yakni dengan menyumbang dua gol dan satu assist dari tiga laga.
Ini membuat Kushedya dipanggil Shin Tae Yong ke Timnas Indonesia. Walau belum mencetak gol di laga resmi, kepercayaan diri pria 28 tahun ini diyakini meningkat karena selalu jadi pilihan Shin saat pertandingan.
Walau bukan merupakan striker murni, Kushedya punya potensi bersaing menjadi top skor kompetisi. Kecepatan dan kelincahannya sekilas menggambarkan sosok Aliyudin, eks striker Persija yang selalu bersaing di papan atas peraih sepatu emas.
(abd/jun)